Harga Cabai Meroket, Apa Penyebabnya?

JAKARTA (mimbarsumut.com) – Harga cabai dalam beberapa waktu terakhir melonjak tajam. Tentu hal ini membuat masyarakat terkejut dan cukup kewalahan dengan harga yang tinggi. Terutama cabai memiliki peranan penting di kebanyakan menu makanan di Indonesia. Bahkan menyentuh kisaran Rp 100 ribu sampai 120 ribu per kilogram di pasar Jakarta.

Ditambah tak lama lag umat muslim akan merayakan hari raya Idul Adha, di mana kebutuhan masyarakat terhadap cabai bakal semakin meningkat. Lalu apa penyebab harga cabai melonjak?

Dilansir dari bisnis.com, penyebab meroketnya harga cabai dikarenakan banyak tanaman cabai yang terkena hama patek dan fusarium sehingga produktivitas cabai cukup rendah.

Selain itu Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus, mencatat sejumlah petani di Kudus mengalaami gagal panen akibat serangan virus dan jamur. Hal itu dikarenakan dampak dari cuaca kemarau basah yang terjadi saat ini.

Musim kemarau basah dengan intensitas hujan yang masih tinggi membuat tanaman rentan terkena serangan jamur dan virus, khususnya untuk tanaman hortikultura. Komoditas tanaman hortikultura yang sangat merasakan dampaknya ialah cabai dan bawang merah.

Akibat cuaca kemarau basah ini, produktivitas tanaman bawang merah maupun cabai berkurang hingga 31 persen, dibandingkan musim tanam tahun sebelumnya.

Salah satu hama yang menyerang adalah hama pathek. Hama ini disebabkan oleh jamur Colletotrichum dan dapat menyerang hampir seluruh tanaman mulai dari ranting, daun, cabang hingga buah.

Tanaman yang terkena hama ini akan timbul bercak seperti melingkar berwarna cokelat. Tanaman cabai yang terkena hama ini masih bisa dipanen, namun kuantitas maupun kualitas buah rendah. (TEMPO.CO).

Print Friendly, PDF & Email

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed