GUNUNGSITOLI (MS) – Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi memastikan Kepulauan Nias akan memiliki Laboratorium Polymerase Chain Reaction (Lab PCR) sendiri. Lab PCR ini akan ditempatkan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Gunungsitoli yang merupakan RS Rujukan COVID-19.
Edy Rahmayadi memastikan Lab PCR tersebut akan dikirim secepatnya ke Gunungsitoli untuk mempercepat pendeteksian COVID-19 di Nias. Dengan begitu, harapannya terkait penyebaran COVID-19 di Kepulauan Nias bisa lebih cepat ditangani dan masyarakat memiliki kepastian status.
“Selama ini untuk menguji sampel swab harus dikirim ke Medan. Ini membutuhkan waktu yang lama dan sekarang alat tranportasi ke sini sudah terbatas. Jadi kita akan buat Lab PCR di rumah sakit ini sehingga ada kepastian untuk masyarakat kita. Mereka tidak perlu menunggu lama untuk hasilnya,” kata Edy Rahmayadi, Senin (21/9/2020)
Selama ini untuk mendeteksi COVID-19, RSUD Gunungsitoli masih menggunakan metode Test Cepat Molekular (TCM). Namun saat ini catridge untuk TCM telah habis di Nias. Untuk melanjutkan upaya pelacakan kasus dan mengetes masyarakat Edy Rahmayadi menyiapkan 2.850 Rapid Test Antigen.
“Paling lambat Lab PCR akan sampai ke sini besok. Bila bisa dikirim hari ini kita kirim hari ini. Sementara sebelum itu datang, di instalasi kita siapkan Rapid Test Antigen yang keakuratannya sekitar 70%,” terang Edy yang di dampingi Pangdam I/BB Mayjen TNI Irwansyah.
Selain melihat kesiapan Lab yang baru saja dibangun di RSUD Gunungsitoli, Edy juga melihat simulasi penanganan pasien COVID-19 di Nias. Simulasi ini menunjukkan bagaimana pasien yang dicurigai terpapar COVID -19 masuk ke Unit Gawat Darurat (UGD) khusus COVID-19 hingga ke tempat perawatan.
Berdasarkan pantuan Gubernur Sumut, tenaga medis di RSUD Gunungsitoli sudah baik, begitu juga fasilitas yang disiapkan untuk pasien COVID-19. Edy Rahmayadi berpesan agar fasilitas ini semua bisa digunakan semua masyarakat Kepulauan Nias.
“Secara umum RSUD ini sudah baik untuk penanganan COVID-19. SDM-nya juga, setelah kita mendatangkan tenaga medis dari Medan sudah cukup. Tetapi pesan saya, ini satu-satunya RS Rujukan di Nias. Jadi jangan pilih-pilih pasien, dari manapun di Nias ini harus diterima dan dilayani,” tambahnya.
Menurut keterangan Tim Lab Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Sumut R Lia Kusumwati, Lab PCR yang akan ditempatkan di RSUD Gunungsitoli memiliki kapasitas pengujian mencapai 188-192 sampel per hari.
“Sekali beroperasi, Lab PCR ini mampu menguji 96 sampel dengan kontrol negatif dan positif. Dalam satu hari Lab ini memungkinkan untuk dioperasikan dua kali. Jadi satu hari kita bisa menguji sekitar 192 sampel,” kata Lia, yang juga merupakan Ketua Departemen Mikrobiologi FK USU.
Direktur RSUD Gunungsitoli Julianus Dawolo mengatakan dengan bantuan dokter dan tenaga medis yang diutus GTPP COVID-19 Sumut, SDM di RS yang dipimpinnya siap untuk menangani pasien COVID-19. Dia berharap dengan fasilitas kesehatan dan tenaga medis seperti ini COVID-19 di Kepulauan Nias cepat teratasi.
“GTPP COVID-19 Sumut menurunkan dua dokter ahlinya serta tenaga medis lainnya. Kita sangat terbantu. Mudah-mudahan Covid-19 di Nias segera berakhir. Kami bisa beraktivitas normal lagi,” kata Julianus. (hms)