TAPUT (mimbarsumut.com) – SMK Negeri 1 di Kecamatan Garoga Kabupaten Tapanuli Utara (Taput) kurang diminati siswa tamatan SMP yang akan melanjutkan pendidikan SMA /SMK.
Hal ini terlihat dari jumlah siswa di SMK Negeri 1 Garoga hanya 47 orang, terdiri dari siswa kelas 10 berjumlah 8 orang, kelas 11 berjumlah 9 orang dan kelas 12 berjumlah 30 orang. Sedangkan jumlah tenaga pengajar / guru hanya 12 orang.
Wartawan mimbarsumut.com yang menggali minimnya minat pelajar bersekolah ke SMK Negeri 1 Garoga, Selasa (09/08/2022), diakibatkan salah satu kendala yakni, jurusan yang ada di SMK Negeri 1, hanya 2 jurusan yakni, ATPH (Agribisnis Tanaman Pangan dan Holtikultura) dan AMP (Alat Mesin Pertanian).
“Hanya 2 jurusan yang ada di SMK Negeri 1 Garoga, ” ujar salah seorang guru.
Masyarakat di Kecamatan Garoga turut prihatin atas minimnya minat anak – anak untuk melanjutkan pendidikan di SMK Negeri 1 Garoga. Pelajar tamatan SMP lebih memilih melanjutkan pendidikan ke luar Kecamatan Garoga.
Kendatipun demikian, masyarakat Kecamatan Garoga sangat menginginkan agar SMK Negeri 1 Garoga menjadi salah satu sekolah favorit yang menjadi pilihan siswa tamatan SMP untuk melanjutkan pendidikannya.
Hal ini juga sangat relevan dengan kondisi Kecamatan Garoga, dimana masyarakatnya 80 persen hidup dari pertanian. Untuk memajukan pertanian di Garoga sangat diharapkan skill generasi muda tamatan pertanian. “Kalau tidak ada kepedulian generasi muda warga Garoga, pertanian tidak akan pernah maju, ” ujar salah seorang guru SMK Negeri 1 Garoga.
Hanya melalui skill generasi muda tamatan sekolah pertanian yang dapat merubah kemajuan pertanian di Garoga.
Untuk memajukan SMK Negeri 1 Garoga dan menjadi sekolah yang maju, tidak terlepas dari perhatian pemerintah daerah maupun Dinas Pendidikan Propinsi Sumut. SMK Negeri 1 Garoga ini baru 4 tahun beroperasi dengan 2 jurusan. Untuk dapat semakin memajukannya, warga berharap ada penambahan jurusan di SMK Negeri 1 Garoga, seperti jurusan teknik komputer dan jaringan, peternakan dan otomotif.
Laporan : Sofian Candra Lase/ Iyusnan Pakpahan