DAIRI (MS) – Bupati Dairi Dr. Eddy Keleng Ate Berutu mengatakan Ibu-ibu Partonun akan dibina untuk berwirausaha.
Hal tersebut ia katakan saat membuka kegiatan pembinaan dan pelatihan tenun kain Silalahi dengan pewarnaan alami oleh kelompok usaha peningkatan pendapatan keluarga sejahtera (UPPKS) Marsipaihutan Desa Silalahi I, Kecamatan Silahisabungan pada Kamis (15/1/2021) di Kantor Kepala Desa Silalahi I.
Dikatakan Bupati, kegiatan kali ini dilaksanakan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana yang merupakan model usaha mikro (industri rumah tangga) yang bertujuan untuk menggerakan roda ekonomi keluarga melalui pembelajaran usaha ekonomi dengan cara menggugah minat dan semangat keluarga untuk berwirausaha.
“Jadi ibu – ibu Partonun ini utusan keluarga masing – masing sedang dibina untuk menjadi pengusaha mikro yang masuk dalam kelompok UPPKS. Ini banyak yang sudah berhasil, UPPKS di berbagai daerah sudah banyak yang berhasil,” katanya.
Pembinaan dan pelatihan ini, lanjut dia, juga melibatkan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Dairi dimana hasil restrukturisasi
kepengurusan Dekranasda, beberapa OPD yang ada didalam Dekranasda saat ini untuk bersama-sama membangun dan membantu ekonomi mikro kepada ibu-ibu partonun (penenun) yang tergabung dalam UPPKS.
Dalam pengembangan usaha mikro ini, ia mengatakan dua faktor yang harus diperhatikan yakni kuantitas dan kualitas, jika kuantitasnya cukup maka usaha ini akan terus berjalan tanpa melupakan kualitas yang harus tetap dijaga melalui berbagai pelatihan.
“Ini adalah modal bagi para ibu – ibu partonun untuk meningkatkan ekonomi keluarga. Kami dari Pemerintah Kabupaten Dairi melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana berusaha untuk melakukan terobosan untuk melakukan pembinaan pelatihan tenun kain Silalahi,” ucapnya.
Oleh karena itu, kepada seluruh OPD terkait, Bupati Dairi Dr. Eddy Keleng Ate Berutu mengintruksikan agar tenun kain Silalahi ini dijadikan sebagai salah satu produk unggulan di Kabupaten Dairi yang harus di kembangkan.
Ia meminta agar dalam perencanaan kegiatan masing-masing OPD bisa fokus terhadap tujuan besar sehingga sumber daya yang ada tidak terpecah-pecah.
Ia juga menyampaikan bahwa hampir setiap pertemuan yang dilaksanakan di provinsi maupun pemerintah pusat beliau menggunakan pakaian hasil tenun Silalahi dengan pewarna alami.
“Di setiap kesempatan baik di pusat maupun di provinsi saya selalu mempromosikan hasil tenun Silalahi ini. Saat ini pemerintah pusat sedang menggelorakan gerakan nasional Bangka buatan Indonesia, maka ini adalah kesempatan besar untuk kita,” ucapnya memotivasi para penenun.
Kepada seluruh jajaran pemerintah desa dan masyarakat Silahisabungan ia dalam kesempatan tersebut juga menyampaikan bahwa strategi untuk meningkatkan perputaran ekonomi adalah dengan mendatangkan wisatawan kelas menengah ke atas karena mereka akan lebih banyak menghabiskan dan membelanjakan uangnya.
“Kelompok itu mau hadir bila lingkungan pariwisata bersih, alami dan produk yang ada berkualitas Seperti tenun ini. Maka mari kita semua berbenah dan berubah,“ pintanya.
Sementara itu, Ketua Dekranasda Kabupaten Dairi Ny. Romy Mariani Eddy Berutu yang turut hadir dalam kegiatan tersebut mengharapkan seluruh para partonun ulos (penenun) yang berada di Silahsiabungan ikut bergabung dalam kegiatan ini karena tenun ulos Silahsiabungan dengan bahan pewarna alami sudah mulai diminati oleh banyak orang.
“Banyak orang mencari tenun Silahisabungan namun sangat sulit didapatkan karena ketersediaan produk selalu habis ketika sudah selesai di produksi. Tenun sudah terdengar hingga ke beberapa daerah, bahkan Gubernur dan Ibu Gubernur Sumatera Utara sudah memesan dan membelinya dan itu suatu hal yang membanggakan tentunya,” ucap Ketua Dekranasda.
Oleh karena itu, Beliau mengatakan hal itu menjadi tantangan kepada para penenun ulos untuk lebih semangat lagi dalam bertenun sehingga nantinya dapat meningkatkan perekonomian keluarga masing masing para penenun ulos khususnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Dairi Rotua Panjaitan, SKM. M.Kes dalam laporannya mengatakan kegiatan pelatihan tersebut akan berlangsung selama 3 hari mulai dari tanggal 14-16 Januari 2021 yang di ikuti oleh 15 orang anggota kelompok UPPKS Marsipaihutan.
“Dengan adanya pelatihan ini diharapkan akan dapat mendorong semangat para penenun ulos yang ada di Kecamatan Silahisabungan untuk kembali melestarikan tenun ulos silahisabungan sehingga berdampak pada perekonomian masing masing keluarga,” ucapnya.
Dalam kesempata tersebut, Bupati Dairi Dr. Eddy Keleng Ate Berutu bersama Ketua Dekranasda Kabupaten Dairi Ny. Romy Mariani Eddy Berutu menyerahkan bantuan peralatan tenun berupa benang yang akan digunakan nantinya oleh para penenun ulos. (ant)