TAPUT (mimbarsumut.com) – Pembagunan jaringan baru sistem penyediaan air minum (SPAM) di Desa Simasom Toruan Kecamatan Pahae Julu, Tapanuli Utara (Taput) dengan pagu anggaran Rp 1,3 miliar lebih diduga sarat korupsi.
Pantauan mimbarsumut.com di lapangan, Rabu (9/10/2024), tidak ada ditemukan papan proyek di lokasi pembangunan, sehingga masyarakat tidak mengetahui secara jelas terkait proyek yang dikerjakan Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Taput tersebut.
Informasi diperoleh, proyek tersebut menargetkan pembangunan sambungan air bersih 16.000 kilometer pipa baru pada tahun 2024. Tujuan dari pembangunan jaringan SPAM adalah memenuhi kebutuhan air bersih di desa Simasom untuk disalurkan ke rumah masyarakat sebanyak 150 KK.
Akan tetapi, sampai saat ini (Oktober 2024), sambungan ke 150 rumah warga belum terealisasi.
Menurut salah seorang warga Simasom Ebdi Boy Sitompul kepada mimbarsumut.com mengatakan pelaksanaan proyek SPAM tersebut tidak transparan kepada masyarakat dan dikerjalan tidak sesuai bestek.
Ebdi Boy Sitompul juga mengatakan bahwa biasanya pipa yang dipakai untuk penyaluran air ke rumah warga terbuat dari besi.
Sementara salah seorang pekerja proyek tersebut mengatakan, kemungkinan besar pekerjaan akan dilanjutkan tahun depan sebab sudah dua bulan berhenti bekerja karena pertama bak penampungan sudah ambruk.
Kedua pipa yang digunakan masih diragukan atau mungkin akan diganti.
Dari pengamatan media, menemukan kejanggalan yakni pipa yang ditanam berbahan karet dan sangat ditakutkan air akan terkontaminasi karena pipa berbahan karet tersebut, sehingga akan menggangu kesehatan masyarakat.
Laporan : Sofian Candra Lase