LANGKAT (MS) – Gereja Pantekosta di Indonesia ( GPdI) Jemaat Simpang Bungara Estate (SBE), Bahorok, Langkat merayakan natal dengan sukacita di pelataran parkir gereja GPdI SBE Kecamatan Bahorok, Rabu sore (15/12/2021).
Sukacita natal terpancar dari persembahan pujian dan penyembahan dari anak-anak sekolah minggu, Youth, Pelayanan Wanita dan Pelayanan Pria Pantekosta serta sahabat pelayanan gereja.
Pujian natal ini diwarnai Jemaat GPdI SBE Bahorok, tarian tor-tor, Jemaat GBKP Gotong royong, Bahorok dan Simpang Rambung, GEPKIM Jemaat Kendit dan Bahorok, GBIS, GKII dan GSRI Perpulungen ikut mewarnai sukacita natal atas kelahiran sang Juruselamat Dunia.
Acara ini dipandu oleh Marta Prangin-angin dan Tim Worship Kornelius Prangin-angin bersama Alex Budianto. Perayaan natal ini dirayakan dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.
Penyalaan lilin diiringi lagu malam kudus oleh Pengkotbah Pdt Edison Sinurat, MTh, Ketua Panitia natal Samuel Bukit, mewakili Pelwap GPdI Malem Teta br Ginting, mewakili Youth Josi Ginting, Mewakili Anak Sekolah Minggu Reinhard, Hamba Tuhan Pdt Rinaldi Siallagan dan Pengurus BKAG Kecamatan Bahorok Nikodemus Ginting.
Renungan natal disampaikan oleh Gembala GPdI SBE Bahorok Pdt Edison Sinurat, MTh.
Dalam renungannya disampaikan makna natal adalah melakukan pelayanan yang terbaik bagi Tuhan.
Kemudian Pendeta Edison menjelaskan tentang Kitab Lukas 7 : 36–47 tentang perbedaan perempuan berdosa dengan Simon ketika bertemu Yesus.
“Seorang perempuan datang membawa sebuah buli-buli pualam berisi minyak wangi ketika tau Yesus datang
Sambil menangis ia pergi berdiri di belakang Yesus dekat kaki-Nya, lalu membasahi kaki-Nya itu dengan air matanya dan menyekanya dengan rambutnya, kemudian ia mencium kaki-Nya dan meminyakinya dengan minyak wangi itu.
Berbeda dengan Simon,
yang tidak memberikan air untuk membasuh kaki Yesus, tetapi
Perempuan berdosa itu membasahi kaki Yesus dengan air mata dan menyekanya dengan rambutnya.
Namun Simon tidak mencium Yesus, tetapi perempuan berdosa itu terus mencium kaki Yesus. Simon tidak meminyaki kepala Yesus, tetapi
Perempuan berdosa itu meminyaki kaki Yesus dengan minyak wangi.
Jadi disini nampak perbedaan mencolok antara pelayanan perempuan Itu dengan Simon dan juga orang farisi yang mengundang Yesus. Pelayanan perempuan itulah hendaknya yang harus dicontoh, karena dilakukan dengan kasih. Dia telah memberikan pelayanan yang terbaik. Karena kasih menutupi banyak dosa, urai Pdt Edison Sinurat.
Setelah ibadah natal berakhir bingkisan natal diberikan pada Hamba-Hamba Tuhan yang pelayanannya berada disekitar GPdI SBE, Bahorok.
Laporan : Rahel Sukatendel