5 Juni Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia, “Only One Earth”

Medan, RAGAM, SUMUT93 views
Rapat di lantor BPBD Sumut

MEDAN (mimbarsumut.com) – Hari Lingkungan Hidup Sedunia (World Environment Day) diperingati setiap tanggal 5 Juni. Adalah momentum tentang pentingnya mengambil peran kolektif, bersama-sama untuk mencapai tujuan, agar lingkungan hidup yang sehat dan berkelanjutan.

Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia (World Environment Day) mengangkat tema tahun ini sama dengan tema 50 tahun lalu, “Only One Earth” (Sustainable in Harmony With Nature).

Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menetapkan tema secara nasional “Satu Bumi untuk Masa Depan”.

Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia adalah salah satu acara tahunan terbesar untuk membangkitkan kesadaran manusia di dunia tentang pentingnya alam dan penghijauan.

Dalam Konteks Provinsi Sumatera Utara pada 5 Juni akan dilaksanakan secara simbolis penanaman bibit pohon mangrove di lokasi pantai Teluk Kerang bersama masyarakat dan kelompok wisata bahari Teluk Kerang Kecamatan Pangkalan Susu.

Penanaman mangrove difasilitasi, Kaban BPBD Sumut, BPBD Kota Medan, Kakansar Medan, Kalaksa Langkat Forum Pengurangan Resiko Bencana (F-PRB) Sumut , Wahana Indonosia Hijau dan Tri Brata TV.

Haris didampingi, Toto Mulyono , Bahdin Nur Tanjung , Kalaksa Kota Medan dan peserta rapat lainnya, sangat mengapresiasi teman-teman Wahana Indonesia Hijau (WIH) yang peduli dengan kelestarian dan keseimbangan alam yang kita diami ini, kami beserta stakeholder akan memfasilitasi, sarana angkutan, personil dan keperluan lainnya.

Dewan Pimpinan Nasional Wahana Indonesia Hijau M Yusuf Riza, ST penggagas pelaksanaan penanaman 1.000.000 bibit pohon mangrove di Kawasan pesisir dan Paluh Teluk Aru, Kabupaten Langkat Prov. Sumatera Utara adalah bentuk kepedulian anak negeri,
dalam rangka pengurangan resiko bencana.

Sejatinya penanaman bibit mangrove ini
agar tidak terjadi kerusakan yang lebih parah lagi dan abrasi di sepanjang garis pantai.

Untuk nilai ekonomisnya akan menghidupkan kembali biota laut yang nantinya menopang kehidupan para nelayan dengan memanen hasil tangkapan, berupa udang dan lain sebagainya. (rel) Juni Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia, “Only One Earth”

MEDAN (mimbarsumut.com) – Hari Lingkungan Hidup Sedunia (World Environment Day) diperingati setiap tanggal 5 Juni. Adalah momentum tentang pentingnya mengambil peran kolektif, bersama-sama untuk mencapai tujuan, agar lingkungan hidup yang sehat dan berkelanjutan.

Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia (World Environment Day) mengangkat tema tahun ini sama dengan tema 50 tahun lalu, “Only One Earth” (Sustainable in Harmony With Nature).

Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menetapkan tema secara nasional “Satu Bumi untuk Masa Depan”.

Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia adalah salah satu acara tahunan terbesar untuk membangkitkan kesadaran manusia di dunia tentang pentingnya alam dan penghijauan.

Dalam Konteks Provinsi Sumatera Utara pada 5 Juni akan dilaksanakan secara simbolis penanaman bibit pohon mangrove di lokasi pantai Teluk Kerang bersama masyarakat dan kelompok wisata bahari Teluk Kerang Kecamatan Pangkalan Susu.

Penanaman mangrove difasilitasi, Kaban BPBD Sumut, BPBD Kota Medan, Kakansar Medan, Kalaksa Langkat Forum Pengurangan Resiko Bencana (F-PRB) Sumut , Wahana Indonosia Hijau dan Tri Brata TV.

Haris didampingi, Toto Mulyono , Bahdin Nur Tanjung , Kalaksa Kota Medan dan peserta rapat lainnya, sangat mengapresiasi teman-teman Wahana Indonesia Hijau (WIH) yang peduli dengan kelestarian dan keseimbangan alam yang kita diami ini, kami beserta stakeholder akan memfasilitasi, sarana angkutan, personil dan keperluan lainnya.

Dewan Pimpinan Nasional Wahana Indonesia Hijau M Yusuf Riza, ST penggagas pelaksanaan penanaman 1.000.000 bibit pohon mangrove di Kawasan pesisir dan Paluh Teluk Aru, Kabupaten Langkat Prov. Sumatera Utara adalah bentuk kepedulian anak negeri,
dalam rangka pengurangan resiko bencana.

Sejatinya penanaman bibit mangrove ini
agar tidak terjadi kerusakan yang lebih parah lagi dan abrasi di sepanjang garis pantai.

Untuk nilai ekonomisnya akan menghidupkan kembali biota laut yang nantinya menopang kehidupan para nelayan dengan memanen hasil tangkapan, berupa udang dan lain sebagainya. (rel)

Print Friendly, PDF & Email

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed