(Feature) Sutan S
Sejak merebaknya pandemi COVID-19 dan belum bisa dipradiksi kapan akan berakhir telah berdampak bagi sebahagian besar orang. Mulai dari segi kesehatan disusul banyaknya korban yang harus dirawat dan meninggal. Anak yatim / piatu bertambah drastis. Begitu juga dengan bidang perekonomian, usaha banyak yang gulung tikar berdampak meningkatnya angka pengangguran. Begitu juga dengan bidang pendidikan hingga hingga bidang lainnya.
Hal itu juga terjadi di Kabupaten Batubara provinsi Sumatera Utara (Sumut)
Untuk melawan COVID-19, Pemerintah bersama Pemkab Batubara, Polres Batubara,TNI serta semua elemen masyarakat terus bersinergi/kompak dan terus berikhtiar untuk bertahan dalam mencegah dan menanggulangi penyebaran virus corona yang mematikan itu.
Mulai dari penerapan protokol kesehatan (prokes) COVID-19, utamanya memakai masker, penyemprotan disinfektan dan vaksinasi. Hasilnya, kini COVID-19 mulai melandai dan Kabupaten Batubara sudah status PPKM level 2.
Selama pendemi diperkirakan banyak usaha yang gulung tikar alias bangkrut.Namun tidak sedikit yang berhasil eksis mengelola usahanya bahkan dapat berbagi / bersedakah ikhlas untuk sesama ditengah Pandemi COVID-19.
Contohnya, usaha “Total Jahit” menjahit tempahan busana pria dan busana wanita yang dikelola oleh Sutanto (45) di Dusun 1 Desa Mangke Lama Kecamatan Limapuluh, Kabupaten Batubara provinsi Sumatera Utara.
Meski usaha Total Jahit (TJ) beroperasi di Desa (Kampung) tapi kwalitas jahitannya tidak terkesan ‘Kampungan’ dan mampu sejajar dengan hasil jahitan profesional di kota. Susanto yang akrab disapa Anto, makin terkenal dengan panggilan Anto TJ.
Di depan rumahnya Susanto membangun kios berukuran 4X8 meter sebagai tempat menjahit dan membordir. Dilengkapi dengan plang berukuran kecil bertuliskan “Total Jahit ” tempahan pakaian pria dan wanita. Di bagian teras rumahnya ada ruangan berukuran 4X4 meter untuk pekerja wanita.
“Alhamdulillah selama pandemi COVID-19 hingga saat ini orderan untuk jahitan terus meningkat,” ujar Anto mengawali bincang-bincang dengan mimbarsumut.com yang mempertanyakan usaha Total Jahit miliknya, apakah menurun atau normal saja setelah merebaknya COVID-19, Kamis (21/10/2021).
Disinggung kegiatan bersedekah ikhlas untuk sesama lewat perkumpulan yang diberinama WIB singkatan dari Warga Ikhlas Bersedekah, Susanto yang akrab disapa Anto pun mengungkapkannya.
Menurut Anto, awalnya setelah mendengar ceramah Ustad terkait bersedekah ikhlas dan mamfaatnya. “Sebahagian dari rezeki yang saya peroleh, setiap hari Jumat secara bergilir saya sedekahkan kepada kaum dhuafa dan anak yatim,” ujar Anto sembari menambahkan kalau niatnya ikhlas untuk berbagi sesama.
Setelah beberapa minggu Anto mulai merasakan mamfaatnya, orderan untuk jahitannya datang dari perusaan yang beroperasi di Kabupaten Batubara, Pemkab Batubara, Polres Batubara serta lainnya.
Untuk mendukung perlatan usaha “Total Jahit” Anto membeli dua unit mesin bordir komputer menambah mesin jahit listrik dan mesin jahit manual yang sudah ada.
Belakangan Anto ingin berbagi pengalaman dari apa yang dirasakannya setelah rutin berdekah ikhlas kepada warga yang tinggal di Desa Mangkai Lama.
Usahanya makin berkembang, Anto kini mempekerjakan 6 orang wanita menangani orderan busana pria dan wanita dan satu tenaga mengoperasikan mesin bordir computer.
Anto juga membagikan ribuan masker gratis buatannya sendiri kepada warga yang membutuhkan sekaligus membantu upaya pemerintah menekan penularan COVID-19.
“Taklama usai membagikan masker gratis kepada warga yang membutuhkan, ada perusahaan yang mengorder masker kain buatannya diantara PT Multi Mas sebanyak 1000 buah dan BRI 500 buah dan lainnya,” ungkap Anto serta menambahkan rezekinya bertambah beberapakali lipat dari masker yang disedekahkannya.
Anto kemudian bersilaturrahmi ke rumah warga termasuk para pengusaha yang ada di desa itu untuk berbagi pengalaman nikmat bersedekah. Hasilnya, menggembirakan, ada banyak warga yang ingin berbagi ditengah pandemi COVID-19.
Untuk menghimpun bantuan / sedekah, bukan saja warga setempat juga warga dari luar Kabupaten Batubara diantaranya warga Desa Mangkai Lama yang ada diperantauan.
Sedekah warga yang dibelikan sembako bukan saja dibagikan kepada kaum dhuafa dan anak yatim tapi dibagikan juga untuk penggali kubur, bilal mayit, nazir Masjid dan lainnya.
Dikatakan Anto, semua uang terkumpul dari donatur kita belanjakan di grosir/ kedai sampah yang ada di Desa Mangkai Lama.” Jadi sedekah uang dari warga semuanya dibelanjakan di sini tidak ke tempat lain agar uangnya tetap berputar di Desa Mangkei Lama ini,” jelas Anto.
WIB kata Anto bekerjasama dengan Bhabinkamtibas membagikan paket sembako dari Kapolres Batubara AKBP Ikhwan Lubis SH.MH.
Sekarang ini lanjut Anto, ada 70 sampai 90 hamba Allah yang menitipkan infak /sedekahnya setiap Minggu untuk dikelola lewat wadah WIB. Dari hasil infak / sedekah itu WIB tahun ini melaksanakan sunat gartis kepada 15 orang anak dan diberikan taliasih dan kain sarung. Selain itu WIB juga melaksanakan peringatan hari besar Islam.
Kegiatan sosial yang dilakoni Anto Cs lewat WIB mendapat apresiasi dan dukungan semua kalangan dan Kades Mangkei Lama.
Menurut Anto, banyak hambah Allah yang bersedekah itu sudah merasakan mamfaatnya, misalnya ada yang usahanya makin berkembang, sembuh dari sakit dan jualannya makin laris serta lainnya berkat bersedekah ikhlas.
Dikatakan Anto, meski pandemi COVID-19 bisa berakhir, kegiatan sedekah untuk berbagi sesama akan terus dilanjutkan.
Kini Anto Cs lewat Warga Ikhlas Bersedekah (WIB) ingin membangun sebuah Masjid yang lebih baik.
” Kita ingin Desa Mangkai Lama memiliki Masjid yang lebih baik dan besar, semoga berhasil,” harap Anto.