BATUBARA (MS) – Kesenian maronggeng bagian dari budaya dan tradisi yang merupakan sarana digunakan untuk mengekspresikan rasa keindahan dari dalam jiwa manusia.
”Di sini banyak pesan yang didapat. Selain sifatnya menghibur melalui alunan nyanyi dan tari, juga bait pantun berisikan atau mengandung nasehat, berkasih sayang dan jenaka, ditambah dengan sindiran yang cukup halus,” sebut Bupati Batubara Ir. H. Zahir, MAP dalam sambutannya yang disampaikan Kadis Pendidikan Ilyas Sitorus pada acara maronggeng semalam di Batubara di Pajak Tradisional Simpang Dolok, Kec Datuk Lima Puluh Jumat malam, (25/9).
Maronggeng juga memiliki berbagai fungsi dalam masyarakat yang ditinjau dari kebutuhan zamannya.
“Inilah salah satu mengapa masyarakat tetap butuh kesenian maronggeng dan kembali hadir ditengah kondisi globalisasi yang semakin berkembang. Terimakasih untuk panitia panyelenggara yang tentunya penuh dukungan masyarakat maupun PD MABMI.
Pemkab Batubara pasti mensuport, apalagi namanya mengangkat batang taromdam, mengurai yang kusut dan menghimpun yang jauh,” ujar Zahir.
Kab Batubara dengan kebudayaan dan kesenian yang beragam. Seperti halnya kesenian musik tradisional, tidak jarang di jumpai diberbagai kecamatan masih melestarikan kesenian-kesenian hasil karya terdahulu.
”Ini masih bisa dijumpai meskipun
sudah mulai jarang dipertunjukkan di depan umum seperti kegiatan meronggeng malam ini,” terangnya.
Dirinya selaku pemerintah dan masyarakat merasa bangga dan berterima kasih pada panitia yang mengemas acara dengan baik dan tetap mengikuti protokol kesehatan.
Hadir jajaran pengurus PD MABMI dan lembaga adat melayu Batubara, tokoh budaya, tokoh pemuda, Camat dan Kades, Ketua IMABARA serta undangan.
Disayangkan pada acara meronggeng itu masih ada saja peserta yang tidak mematuhi protokol kesehatan.
Laporan : Sutan S
