BATUBARA (mimbarsumut.com) – Diperkirakan ratusan hektar tanaman padi yang ada di wilayah Kecamatan Air Putih, Batubara, terancam gagal panen, akibat ganasnya serangan hama tikus.
Awalnya pertumbuhan padi tampak bagus, namun saat padi berusia 75 hari, hama tikus menyerang tanaman padi.
Akibatnya dua musim tanam (2MT) di kawasan itu hancur membuat para petani merugi.
Hal tersebut diungkapkan oleh Pemerhati Petani di Kecamatan Air Putih, Muja KB kepada wartawan di areal persawahan, Desa Tanah Rendah, Kecamatan Air Putih, Batubara, Sabtu (05/02/2022).
“Saat ini kondisi tanaman padi petani milik petani di Desa Aras, Sukaraja, Tanah Rendah, Tanjung Muda, mengalami hal yang sama,” sebut Muja.
Petani saat ini menjerit, dimasa pandemi COVID-19, pasalnya harga pupuk dan obat – obatan melangit, hasil panen jauh dari harapan,” ujarnya.
Dikatakan Muja, kalau seperti ini kondisinya bisa dipastikan petani bakal gulung tikar, sudah dua musim tanam padi. Musim Tanam (MT) 2021 dan MT 2021-2022, tambah Muja.
Yang sangat prihatin tidak ada perhatian sedikitpun dari Dinas Pertanian Batubara, petugas Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) juga tidak pernah memberi bimbingan kepada petani. “Sepertinya petani tidak punya orang tua,” kesal Muja.
Untuk biaya produksi sampai panen, petani harus merogoh kocek yang tidak sedikit. Per hektar biaya yang harus dicari berkisar Rp 12,5 juta.
Salah seorang petani, Raseli boru Sihaloho, mengatakan hal yang sama.
“Sudah dua kali tanam kami gagal panen, bayangkan pak, satu hektar cuma dapat 700 kilogram padi, mana harga cuma Rp 4800, pupuk mahal, tumpur habislah kami pak,” sebutnya sambil menahan tangis.
Terpisah, Kepala Desa Aras, Muhammad Yusuf, mengatakan, mayoritas petani yang ada di desanya mengalami gagal panen.
“Hanya 8 goni dapat hasil panen dengan lahan 25 rante (1 ha), modal bajak sawah saja tidak pulang, apalagi pupuk dan racun, kasian nasib para petani,” katanya.
Para petani sangat mengharapkan perhatian Pemerintah Kabupaten Batu Bara, melalui Dinas Pertanian. Karena untuk modal tanam padi di MT akan datang sudah habis.
Laporan : Sutan S