BATU BARA (MS) – Sejumlah oknum mengaku wartawan tanpa surat kabar (WTS) kini gentayangan di kab.Batu Bara dan sepak terjangnya mengundang keresahan.
Pengamatan di lapangan diantaranya sebelumnya memang pernah menyandang profesi sebagai wartawan. Tapi kemudian koran tempat mereka bekerja tidak terbit lagi.
Selain itu, ada yang diberhentikan karena nunggak uang koran atau soal lain hingga namanya diumumkan di media dia tempat dia bekerja.
Kemudian ada yang tidak bisa menulis sama sekali kemudian jadi wartawan.Model ini juga diberhentikan karena tidak mampu menyelesaikan uang koran dan lainnya.
Para WTS ini tidak merasa sungkan tampil pada acara di tempat terbuka maupun di dalam ruangan. Oknum – oknum WTS ini tampil pede, foto sana – sini berbaur dengan wartawan lainnya.
Biasanya oknum ini cuma foto – foto tanpa ambil data, apalagi mencatat atau merekam. Kehadiran WTS di Batu Bara selain meresahkan para pejabat sepak terjangnya juga membuat risih dan ada yang merugikan wartawan.
Ada oknum WTS ini yang nekat mengambil uang koran dari dinas meski bukan haknya. Berbekal stempel oknum itu berhasil mengelabui pegawai di bagian pembayaran koran dan berujung ribut.
Para ANS dan aparat pemerintah maunya jangan segan menanyakan indentitas bila didatangi seseorang yang mengaku wartawan.
Seorang Kadis di Batu Bara yang enggan ditulis indentitasnya, Jumat (17/5) juga mengaku resah dan kesal akibat ulah WTS.
Pasalnya, ada oknum WTS itu terus meminta uang koran setiap triwulan meski korannya sudah lama tutup. Kenapa dikasih ? tanya Mimbar Sumut.
“Payah di sini, nanti gara – gara sedikit kita diributin,” ujarnya memberi alasan. Zaman Now cara-cara yang merusak nama wartawan sudah seharusnya dihindari atau ditindak sesuai hukum berlaku.
Menjelang lebaran tahun ini seperti biasanya para WTS juga akan ikut sibuk menyebarkan kartu lebaran ke kantor instansi tentu berharap imbalan fulus.
Laporan : Sutan S
