Pembuatan Rabat Beton di Simpang Dolok, Pematangan Lahan Cuma Ditimbun Pasir

Batubara, RAGAM89 views
Pembuatan jalan rabat beton di dusun Gereja Simpang Dolok membuat air tidak mengalir

BATUBARA (MS) – Pembuatan jalan rabat beton Dusun Gereja Desa Simpang Dolok Kec. Datuk Limapuluh, Kab. Batubara bersumber dari dana P-APBD senilai Rp. 199.650.000, diduga kurang perencanaan.

Dengan dibuatnya jalan rabat beton menyebabkan air hujan terhalang menuju rawa. Air hujan bahkan merendam sejumlah rumah di lokasi jalan rabat beton.

Ketika tim wartawan group Wappress mengunjungi lokasi pembuatan jalan di Dusun V Gereja yang dihuni warga etnis Batak, beberapa warga setempat mengeluhkan tersendatnya aliran air menuju rawa karena terhalang rabat beton. Warga menduga pekerjaan rabat beton di dusun mereka kurang perencanaan.

“Proyek ini seperti kurang perencanaan. Seharusnya saluran pembuangan air yang didahulukan bukan malah membeton jalan”, celutuk inang-inang

Ada juga warga yang menyayangkan kebijakan mendahulukan pembuatan  rabat beton terlebih dahulu. Warga menilai seharusnya Pemkab Batubara melakukan pengerukan sepanjang sekitar 100 meter di ujung pemukiman menuju parit.
“Dengan dikeruk dan dibuat drainase menuju parit, maka kampung kami tidak terendam ,” ujar warga lainnya.

“Padahal kami rela memberikan 1 meter tanah kami untuk membuat saluran air ,” cetua inang – inang lainnya.

Seorang ibu mengatakan mereka terpaksa menembok batas tanah mereka agar air tidak merembes masuk ke rumahnya.

Menjawab wartawan, warga kompak menyebutkan sebelum membuat rabat beton pihak rekanan hanya melakukan penimbunan pasir saja.

“Tidak ada pematangan jalan padahal kondisi jalan ada yang rendah ada pula yang tinggi”, imbuh warga lainnya.
Khawatir permukiman mereka terendam banjir warga kompak minta Bupati Batubara H Zahir agar membuat drainase serta melakukan pengerukan menuju parit.

“Ini dimaksud agar air dapat mengalir ke parit sehingga tidak menggenangi rumah kami”, ujar inang boru Sitorus.

Menanggapi keluhan warga, PPK Susiandi lewat telepon seluler mengaku dalam RAB tidak menyebutkan pembuatan drainase di kiri kanan jalan rabat beton.

Sedangkan mengenai pematangan lahan dengan gamblang dikatakan hanya dengan menimbun pasir sebelum pemasangan rendemix standar K175.

Demikian pula dengan sisipan di beberapa titik, Susiandi hanya mengatakan akan melakukan pengecekan lapangan pada proyek yang dikerjakan CV. AFP milik marga Sitorus asal Kisaran.

Diakuinya pembuatan rabat beton sepanjang 120 meter dengan lebar 3 meter serta tebal 15 Cm masih dalam tahap pekerjaan jadi belum diserah terimakan.

“Tapi sebelumnya warga sudah membubuhkan tandatangan persetujuan”, ujar Susiandi dari ujung telepon.
Tapi bukan berarti setuju rumah mereka tergenang air.

Laporan : Sutan S

Print Friendly, PDF & Email

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed