BATU BATA (MS) – Persatuan Gereja Gereja Pentakosta Indonesia (PGGPI) se – Kab.Batu Bara menggelar Seminar Kebangsaan dan Bahaya Narkoba di gedung Maranatha HKBP Limapuluh, Rabu (03/4)
Kegiatan dihadiri Kapolres Batu Bara AKPB Robin Simatupang, Bupati Batu Bara diwakili oleh Asisten I Pemkab Batu Bara H.Isakandar Lubis, Dandim 0208 / Asahan diwakili oleh Pabung Mayor Apner Manurung, Kadis Perhubungan Kab. Batu Bara Drs S Nainggolan (sebagai Moderator), Penasehat PGPI Kab.
Batu Bara Pdt H Saragi STh, pengurus PGPI Kab. Batu Bara Pdt. P Sitompul, Kanit 1 Sat Narkoba Polres Batu Bara Ipda Santo Hutabarat, para Pendeta Gereja GPI yang ada di Kab. Batu Bara, para muda – mudi Gereja GPI se Kab. Batu Bara berjumlah sekitar 400 orang.
H Iskandar Lubis mewakili Bupati membuka acara itu dan mengajak semua yang hadir agar dapat menjadi orang Indonesia yang cerdas dan bermanfaat. Ia juga mengingatkan agar jangan mengotori hidup kita dengan narkoba.
Kapolres Batu Bara, mengapresiasi kegiatan yang digagasi PGGPI dan sangat baik untuk perkembangan remaja milenial untuk masa depan, mengingat akhir- akhir ini wasasan kebangsaan kita sudah mulai surut dan memudar.
Ini dikarenakan pengaruh global, pengaruh luar dan dalam sehingga apa yang menjadi cita – cita luhur para pejuang kita yang dimulai pada tahun 1945, berorientasi kepada kebhinekaan yang disatukan dengan azas Pancasila dan UUD 1945 dan ini harus dipelajari.
Kapolres megaskan bahwa azas Pancasila harus diperjuangkan, siapa yang harus memperjuangkan ? kalianlah anak – anak milenial, karena Pancasila dapat mempererat antara suku, ras dan agama yang satu dengan agama yg lain.
“Saya ingin menyampaikan masukan kepada para Pendeta bahwa Gereja sangat berperan, gereja ini jangan seperti kuburan yang mana kehadiran ibadahnya sekali dalam seminggu masih minim. Gereja dapat difungsikan dalam setiap harinya untuk berbagai kegiatan,” ujarnya.
Menurut Kapolres organisasi Gereja sangat besar dan ini harus dikembangkan, kerena pengaruhnya masiv sangat besar khususnya pengaruh dari kawasan Timut Tengah ke negara kita Indonesia, katanya.
Mengenai wawasan kebangsaan harus kita kembangkan dari dasar, kalau tidak kita akan punah dikarenakan ancaman saat ini di luar sudah mulai nyata, apalagi saat ini menjelang Pilpres banyak berita hoax yg disebarkan dengan sengaja, dimulai dari HTI yang dibentuk dari Timur Tengah, di Indonesia faham HTI ini telah dibubarkan.
Terkait Pilpres dan Pileg akan berlangsung pada 17 April 2019 mulai sekarang telah banyak ancaman – ancaman tapi kita jangan takut, karena TNI-POLRI dan elemen pemerintahan bersama kita dan dalam hal ini untuk wilayah Kab. Batu Bara sampai saat ini masih aman dan nyaman.
Sebagai nara sumber seminar Kebangsaan disampaikan Pabung Kodim 0208/Asahan, menjelaskan tentang wawasan kebangsaan yang tujuannya untuk memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa serta keutuhan NKRI.
Juga dijelaskan tentang beberapa pengganggu wawasan kebangsaan antara lain, kebijakan nasional / lokal yang tidak adil, menyuburkan potensi perpecahan, elit yang menonjolkan kepentingan diri, hilangnya rasa bangga sebagai anak bangsa, kaburnya batas – batas kedaulatan negara (globalisasi) / kemajuan tekhnologi, tidak menghargai pluralitas toleransi keberadaan anak anak / anggota bangsa, juga tentang aspek wawasan kebangsaan diantaranya aspek moral dan aspek intelektual.
Seputar tentang bahaya narkoba, Sat Narkoba Polres Batu Bara menjelaskan tentang Undang Undang No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika serta mengenalkan tentang bermacam golongan jenis narkotika dimulai dari ganja, ekstasi dan sabu serta dampak buruk menkonsumsi narkotika.
Menghimbau kepada kaum milenial agar jangan sampai bersentuhan dengan jenis jenis narkoba tersebut dan mohon bantuan kepada para orang tua untuk mencegah peredaran narkoba di lingkungan masing – masing.
Laporan : Sutan S