BATUBARA (MS) – Terdakwa kasus korupsi BPJS tahun 2014 dan 2015 di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Batubara, dr Marliana Lubis, yang telah divonis bersalah di Pengadilan Tipikor Medan,masuk DPO.
Kepala Kejaksaan Negeri Batubara, Mulyadi Sajaen, melalui Kasi Pidsus, Dhipo Sembiring, di ruang kerjanya, Senin (18/01/2021) mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Intel Kejaksaan Negeri Batubara dan Kejatisu terkait terdakwa dr Marliana Lubis yang telah ditetapkan sebagai Daftar Pencarian Orang (DPO) agar segera menyerahkan diri ke Kejaksaan Negeri Batubara.
“Terdakwa korupsi BPJS di RSUD Batubara dr Marliana Lubis divonis 5 tahun 6 bulan penjara dan denda Rp 300 juta, serta diminta untuk membayar uang pengganti sebesar Rp 1 miliar lebih oleh Pengadilan Tipikor Medan dan jika yang bersangkutan tidak membayar uang pengganti maka harta benda yang bersangkutan akan dilelang, terdakwa tidak kooperatif.
Kejaksaan Negeri Batubara telah menetapkan terdakwa sebagai DPO. Oleh karena itu pihak Kejaksaan meminta kepada yang bersangkutan segera menyerahkan diri,” kata Dhipo.
Menurut Dhipo dalam kasus ini Pengadilan Tipikor Medan telah memutus 5 orang terdakwa korupsi BPJS tahun 2014 dan 2015 di RSUD Batubara. 5 terdakwa kasus korupsi BPJS di RSUD Batubara diantaranya, dr Marliana Lubis divonis 5 tahun 6 bulan, Enilawati Ambarita (34) divonis 1 tahun denda Rp 50 juta, Rianti (32) divonis 1 tahun denda Rp 50 juta, Khairunnisa (42) divonis 1 tahun dan 3 bulan denda Rp 50 juta, Ahmad Fahmi (41) divonis 1 tahun dan 3 bulan denda Rp 50 juta.
“Keempat terdakwa selain dr Marliana Lubis saat ini tengah mengajukan banding di Pengadilan Tinggi Sumatera Utara,” ujarnya.
Laporan : Sutan S