BANGUN PURBA (MS) – Suara deru backhoe excavator kini akrab didengar di tengah-tengah kesunyian perkebunan sawit milik warga Desa Mabar, Kecamatan Bangun Purba, Kabupaten Deliserdang. Ya, alat berat setiap hari dikerahkan ke lokasi pembuatan jalan dengan konstruksi rigid beton untuk mengatasi tumpukan lumpur akibat hujan yang kerap turun akhir-akhir ini.
Kehadiran backhoe di lokasi pembuatan jalan memang memiliki arti yang sangat besar. Genangan-genangan air serta lumpur lebih cepat teratasi, tanpa melibatkan personel Satgas. Alat berat itu dengan cepat membuat saluran pembuangan genangan air. Dalam sekejap, genangan air pun akan surut.
Setelah itu, lumpur yang tebal dan lengket juga disingkirkan ke sisi badan jalan untuk kemudian dilakukan pelapisan dengan pasir. Setelah badan jalan dirasa pas untuk dicor, kemudian dilakukan pemasangan mal dan semen cor pun dapat dituangkan.
“Kehadiran backhoe memang sangat berarti untuk mengatasi genangan-genangan air dan lumpur akibat diguyur hujan. Kondisi ini seperti tidak memungkinkan untuk melakukan pengecoran.
Makanya sebelum semen cor dituangkan, badan jalan harus dikeraskan dengan menguras genangan air dan menyingkirkan lumpurnya,” ujar Perwira Pengawas TMMD Kodim 0204/DS, Kapten Kav Ishak Iskandar, Senin (5/7/2021).
Sampai hari ke-20 pelaksanaan TMMD ke-111 TA 2021 Kodim 0204/Deliserdang ini, praktis hanya pengerjaan cor jalan rigid beton dan rehab Masjid Al Muttaqin yang belum tuntas 100 persen.
Sedangkan sasaran fisik lainnya, seperti pemadatan jalan dengan sirtu sepanjang 3.839 meter dengan lebar 4 meter, telah rampung beberapa hari sebelumnya.
Begitu juga pekerjaan sasaran fisik lainnya, seperti pembangunan 4 unit jembatan, pemasangan box culvert 8 unit, pembuatan TPT (Tanggul Penahanan Tanah) sepanjang 10 meter dengan lebar 1 meter, pemasangan pipa besi 10″ ukuran panjang 6 meter di enam titik, serta rehab 6 unit RTLH dan satu musholla, seluruhnya telah rampung 100 persen.
“Untuk progres rehab Masjid Al Muttaqin, persentasenya sudah 99 persen. Jadi tinggal sedikit lagi dan pekerjaannya tidak berat. Namun untuk pengecoran jalan, kita harus berpacu dengan waktu dan kendala cuaca yang tidak menentu,” pungkas Kapten Ishak yang juga Danramil 19/Bangun Purba itu.
Laporan : napit