BANGUN PURBA (MA) – Untuk membantu program pemerintah dalam mengendalikan tingginya pertambahan jumlah penduduk, Satgas TMMD ke-111 Kodim 0204/DS melakukan penyuluhan KB-Kes di Desa Parguroan, Kecamatan Bangun Purba, Kabupaten Deliserdang, Rabu (30/6/2021).
Kegiatan yang dilakukan bersama dengan Dinas KB Pemkab Deliserdang itu dilaksanakan di Desa Parguroan, Kecamatan Bangun Purba, Kabupaten Deliserdang.
Kegiatan itu menghadirkan Jusrainil Tanjung dari Dinas Pengendalian Penduduk, KB dan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Kabupaten Deli Serdang, Bidan Desa Parguoran, Armitha AmK, sebagai pembicara.
Perwira Pengawas (Pawas) TMMD, Kapten Kav Ishak Iskandar mengatakan, pertumbuhan penduduk yang tidak terkendali berkaitan erat dengan peningkatan perekonomian warga. Untuk itulah pemerintah mencanangkan program pengendalian penduduk melalui KB-Kes.
“Pertumbuhan jumlah penduduk yang tidak terkendali akan berdampak kepada peningkatan ekonomi dan kesejahteraan,” ujarnya.
Sementara itu Jusrainil Tanjung dalam paparannya mengatakan, tujuan program keluarga berencana adalah membentuk keluarga kecil, sejahtera, sesuai dengan kondisi ekonomi keluarga, mencegah terjadinya pernikahan usia dini, menekan angka kematian ibu dan bayi akibat hamil di usia yang terlalu muda atau terlalu tua dan menekan jumlah penduduk serta menyeimbangkan jumlah kebutuhan dengan jumlah penduduk.
“Selama ini banyak yang menyalahartikan kalau program KB merupakan program menolak kehadiran anak. Padahal faktanya tidak demikian. Program pemerintah ini juga bertujuan untuk menciptakan keluarga sehat, bahagia dan sejahtera,” ujarnya.
Untuk itu, Jusrainil mengimbau kepada warga untuk tidak ragu mengikuti program KB.
Sedangkan Bidan Desa, Armitha AmK menerangkan tentang jenis-jenis alat kontrasepsi. Menurutnya, ada banyak alat kontrasepsi. Setiap peserta KB harus bijak dalam memilih alat kontrasepsi, karena terkadang tidak sesuai dengan kondisi tubuh.
“Masing-masing alat kontrasepsi memiliki keunggulan dan efek sampingnya. Untuk itu sebelum memulai menjadi peserta KB, harus melakukan konsultasi untuk memilih alat kontrasepsi,” ujarnya.
Kegiatan penyuluhan itu dilaksanakan dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat.
Laporan : napit