NIAS SELATAN (MS) – Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi membuka secara resmi Yaahowu Nias Festival 2018 di Lapangan Ororusa, Teluk Dalam, Sabtu (17/11/2018). Mengenakan pakaian khas bangsawan Nias, Gubernur melakukan “hombo (lompat) batu” pertama sebagai tanda kehormatan. Meski tidak berhasil melompati batu, Gubernur tetap disambut tepuk tangan dan sorak sorai ribuan penonton.
Pesta Yaahowu merupakan salah satu even di Sumut yang telah masuk even kalender Kementrian Pariwisata. Bahkan, termasuk salah satu top 100 event wonderful Indonesia. Pertunjukan tari tradisional oleh seribuan penari, turut menambah kemeriahan pesta tersebut.
Salah satunya Tarian Perang, yang sekaligus menjadi penutup acara. Hentakan-hentakan dan gerakan dinamis dari para penari yang mengenakan alat perang tradisional, membuat merinding para hadirin yang melihatnya. Puncaknya, ketika 100 orang penari melakukan lompat baru secara bergantian.
Gubernur Sumut yang hadir bersama istrinya Nawal Lubis, ikut larut dalam kemeriahan pesta dan ikut bergabung dengan ratusan penari yang menarikan Tarian Maena. Bahkan, Edy Rahmayadi tampak gembira ketika para penari menggendongnya dalam pertunjukan itu.
Di hadapan ribuan masyarakat Nias yang hadir, Gubernur mengatakan, bahwa Kepulauan Nias diciptakan bukan hanya untuk orang Nias saja. Tetapi, Nias adalah surga kecil yang diturunkan di dunia untuk dilihat dan dinikmati keindahannya oleh semua orang.
“Siapapun yang datang ke Nias termasuk orang luar Indonesia. harus kita terima dengan baik. Nias ciptaan Tuhan, jadi Nias ini bukan semata-mata milik orang Nias saja, Nias ini milik semua orang hidup di dunia,” ucap Edy.
Karenanya Dia meminta masyarakat Nias menyiapkan diri untuk membangkitkan potensi wisata yang ada di Kepulauan Nias. “Siapkan diri anda semua untuk menyambut masa depan gemilang,” katanya.
Dikatakan juga, bahwa orang tidak bisa menganggap remen Nias. Tidak pula bisa dianggap kecil. “Sebab banyak orang dari segala penjuru dunia datang ke Nias, untuk melihat keindahan pulau surga kecil ini,” ujarnya.
Sementara itu, Bupati Nias Selatan Hilarius Duha mengatakan Pesta Yaahowu, bukan pesta khusus Nias Selatan saja. Pesta ini merupakan kesepakatan bersama antara 4 kabupaten ditambah walikota se kepulauan Nias.
“Karena kesepakatan bersama tentu apapun pelaksanaan ini adalah tanggungjawab bersama,” ujarnya.
Koordinator Forum Kepala Daerah (Forkada) sekepulauan Nias, yang juga Bupati Nias Barat Faduhusi Daely mengatakan Edy Rahmayadi merupakan Gubernur Sumatera Utara pertama yang mengunjungi Kepulauan Nias 4 hari berturut turut.
Kesempatan itu, kata Faduhusi, adalah momentum untuk memperkuat potensi yang ada di Kepulauan Nias. Potensi yang dimaksud yakni pariwisata dan perikanan. “Hal ini untuk mempercepat akselerasi masyarakat Kepulauan Nias,” sebutnya.
Yaahowu Nias Festival akan diadakan hingga tanggal 20 November 2018. Rangkaian acara tersebut diisi dengan legiatan kebudayaan khas Kepualuan Nias di antaranya pawai, festival menganyam bola bola Nafo, harimbale Nias 2018, investor meeting Nias, malam pargelaran budaya Nias, yaahowu Nias idol, festival kuliner nIas, one day in bawomataluo dan acara budaya lainnya.- (rel)