MEDAN (MS) – Gubenur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi melantik H Zahir-Oky Iqbal Prima sebagai Bupati-Wakil Bupati Batubara periode 2018-2023, di Aula Raja Inal Siregar (RIS) Kantor Gubsu Jalan Pangeran Diponegoro Nomor 30 Medan, Kamis (27/12). Usai pelantikan, keduanya dipesankan soal imam dan loyalitas.
“Kalau imamnya benar, makmumnya benar, insya Allah akan membawa kebaikan bagi daerahnya. Soal loyalitas, Bupati Batubara dipilih rakyat Batubara. Kalau Gubernur yang dipilih rakyat Sumatera Utara, salah satunya Batubara. Jadi kalau imamnya sujud, makmumnya ikut sujud,” ujar Gubsu mengibaratkan bagaimana hubungan yang baik antara pemimpin dan rakyat, serta pemimpin pemerintahan di setiap tingkatan.
Pesan selanjutnya, dari Gubsu, yakni soal pengelolaan pemerintahan (good government) yang sangat dipengaruhi keberadaan rakyatnya. Karena menurutnya ada perbandingan searah dan sejajar, antara rakyat dan pemimpin. Sebab rakyat sebagai subjek hukum, bukan hanya untuk pelengkap di dalam sistem good government.
“Ketiga adalah, membangun desa menata kota. Karena ada namanya dana desa, Rp1 Miliar hingga Rp3 Miliar. Semua ini untuk membangun desa, cita-citanya desa. Jadi mana yang menjadi potensi di desa itu, harus fokus ke situ, misalnya perkebunan atau perikanan,” kata Gubsu didampingi Ketua TP PKK Sumut Nawal Lubis Edy Rahmayadi.
Selain itu, sebagai pimpinan pemerintahan di Sumut, Edy Rahmayadi juga menyampaikan komitmen terhadap pembangunan di Batubara. Untuk itu, dirinya berencana akan datang ke kabupaten yang dimekarkan dari Asahan tersebut, langsung ke masyarakat melihat kondisi desa di sana.
Sementara, Bupati Batubara H Zahir MAP yang baru dilantik mengatakan bahwa pesan yang disampaikan Gubernur kepada mereka merupakan sebuah keniscayaan. Sebab sebagai pemimpin, harus memberikan contoh yang baik seperti dalam beribadah, seseorang berperan sebagai imam.
“Memang kebijakan pemerintah pusat, provinsi dan daerah itu harus diakomodir pemerintah daerah, karena itu satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. Sehingga seluruh kegiatan itu mencerminkan kebutuhan yang ada,” sebutnya.
Sedangkan terkait masalah hukum yang menimpa mantan Bupati sebelumnya, Zahir menyebutkan bahwa saat ini adalah momentum untuk memulai yang baik. Sabab baginya, membangun itu tidak melihat ke belakang. Sehingga sesuai visi misi mereka, tugas mengelola Batubara memulai babak baru. “Tentu banyak cita-cita masyarakat kita yang menginginkan Batubara ini lebih baik. Mudah-mudahan itu bisa kita wujudkan bersama,” kata mantan anggota DPRD Sumut ini.
Mengapresiasi dilantiknya Bupati-Wakil Bupati Batubara, Ketua Umum PB Gerakan Masyarakat Menuju Kesejahteraan Batubara (Gemkara) Khairul Muslim berharap seluruh pihak bisa belajar dari masa lalu. Kepemimpinan yang memprihatinkan, tidak menunjukkan tata kelola pemerintahan yang baik.
“Kemudian tentu saja Gemkara merupakan lembaga yang berjuang melahirkan Kabupaten Batubara, tetap melakukan pengawalan dan pengawasan. Kita juga berpartisipasi dalam mensukseskan pembangunan itu sendiri,” sebutnya. (rel)