Keluarga Korban Berharap Pencarian Bayi Korban Banjir Bandang Tapsel Tetap Dilanjutkan

Tim Basarnas akan tetap melakukan pencarian korban banjir bandang Tapsel seorang lagi, bayi berumur 2 bulan. (Foto : MS / ist)

TAPSEL – (MS) – Pihak keluarga korban banjir bandang di Tapanuli Selatan berharap kepada tim SAR untuk dapat terus melakukan pencarian satu korban lainnya yakni Heste bayi dua bulan.

“Harapan kami keluarga minimal tujuh hari. Mudah-mudahan korban dapat ditemukan. Lebih dari waktu itu mungkin kami juga sudah merasa ikhlas, soalnya upaya maksimal, ” kata Kakek Korban Wasito (53).

Wasito sendiri mengatakan harapan tersebut disampaikan kepada pihak Forkopimka, BPBD, Basarnas, masyarakat disela-sela evakuasi jasad korban puterinya Cindi (11) yang berhasil di temukan, Minggu siang di Sungai Batang Selai, Lingkungan Sirotcitan.

Demikian di sampaikan Kepala Pelaksana Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Tapanuli Selatan Ilham Suhardi melalui Kabid Kedaruratan/Logistik Hotmatua Rambe.

“Wasito kakek bayi dan ibunya Puteri (20) korban selamat dari terjangan banjir masih berharap, bayi yang kemungkinan besar sudah tidak bernyawa dapat ditemukan kembali,” kata Hotmatua menangkap pembicaraan dengan Wasito.

Sebelumnya, luapan air sungai Sialang di Dusun Mosa/Palang, Kecamatan Angkola Selatan,  Tapanuli Selatan yang secara tiba-tiba saat hujan melanda wilayah itu pada Kamis (29/11/2018) telah mengakibatkan banjir bandang.

Satu rumah miliki Wasito berikut puterinya Cindi (korban ditemukan meninggal), dan cucunya Heste dua bulan(kini dalam pencarian) terseret banjir bandang saat malam kejadian sekitar pukul 19.30 WIB itu.

Syukurnya, Wasito bersama isterinya Erniwati (50) dan menantunya Puteri (20) ibu dari bayi dua bulan Heste yang sempat berjuang kuat melawan derasnya air sungai bercampur material batang-batang kayu, bisa selamat dengan bagian tubuh banyak terluka.

Saat berjuang melawan air, cucunya Heste lepas dari gendongan kakeknya Wasito, dan terbawa derasnya arus air sungai bersama korban Cindi yang malam tadi sudah dikebumikan.

Menurut Kalaksa BPBD Ilham Suhardi, pihaknya bersama Basarnas, masyarakat, kecamatan yang terlibat akan terus berupaya mencari satu korban hanyut yang belum ditemukan tersebut, “hari ini hari ke empat penyisisan sungai mudah-mudahan sama seperti harapan keluarga bayi dua bulan Heste dapat ditemukan,”ujarnya. (ant)

Print Friendly, PDF & Email

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed