Pemprovsu Rangkul Alumni Lemhanas Kembangkan Pariwisata Danau Toba

Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi Sekretariat Daerah Sumut Sabrina bersama para Alumni Lemhannas berkeliling Pulau Samosir untuk melihat objek-objek wisata di Danau Toba yang masih kurang dikenal masyakarat luas, Sabtu (1/12). Mereka takjub melihat pemandangan alam salah satu danau terbesar dunia ini. (Foto MS/Hms)

PARAPAT (MS) – Sebanyak 17 orang alumni angkatan 46 Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) berkunjung ke Danau Toba, Jumat – Sabtu (30 /11 – 1/12). Kesempatan itu dimanfaatkan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) merangkul para alumni Lemhanas untuk mempercepat pengembangan pariwisata di Danau Toba.

Para alumni Lemhanas itu, diantaranya Prof Syahrizal Abbas (Direktur Pascasarjana Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh), Dr Neni Sintawardani (Peneliti dari LIPI) dan Brigjen Pol Marsauli Siregar (Kepala BNN Sumut).

Mereka diajak langsung oleh Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi didampingi Sekretariat Daerah Provinsi Sumut (Sekdaprovsu) Sabrina berkeliling Pulau Samosir, untuk melihat objek-objek wisata di Danau Toba yang masih kurang dikenal masyakarat luas. Diantaranya, makam Raja Sidabutar di Tomok, Batu Gantung, Batu Sialagan, Museum Rumah Kaca, dan spot-spot indah di kawasan Danau Toba.

Selain melihat pemandangan yang menakjubkan di Danau Toba, alumni Lemhannas juga disuguhi informasi seperti mitos dan penjelasan ilmiah tentang Batu Gantung, sejarah persanggrahan Soekarno, Makam Raja Sidabutar dan lain sebagainya.

“Mereka ini orang yang luar biasa, cerdas dan punya ide-ide yang bagus, karena itu mereka kita ajak ke sini. Kita ingin mereka mengeluarkan ide-ide untuk Danau Toba, agar ini bisa lebih menjadi bagus. Bukan hanya Danau Toba, kalau bisa juga Sumatera Utara,” kata Gubsu Edy Rahmayadi usai menyambut rekan-rekannya di Lemhannas, di Hotel Pora-pora Parapat, Sabtu (1/12).

Selain untuk memberikan ide-ide untuk Danau Toba, alumni 46 Lemhanas juga diharapkan bisa menjadi corong untuk mempromosikan destinasi wisata yang belum begitu terkenal di luar Sumatera.

“Mereka ini kan dari luar Sumatera Utara, jadi kita juga mengharapkan mereka menjadi corong untuk mempromosikan objek wisata di Danau Toba, terutama pada objek wisata yang belum begitu terkenal. Ini penting karena target wisatawan kita sekarang satu juta, setelah menjadi salah satu dari empat destinasi utama wisata Indonesia,” ujar Edy Rahmayadi.

Edy juga mengharapkan, pertemuan ini masih akan berkelanjutan untuk merealisasikan ide-ide dari alumni Lemhannas angkatan 46. Tujuannya tentu untuk merealisasikan ide-ide tersebut demi kemajuan Sumatera Utara.

Sementara itu, ketika berkeliling di kawasan Danau Toba, para alumni tampak takjub melihat pemandangan alam salah satu danau terbesar dunia ini. “Saya terkejut dan takjub melihat indahnya pemandangan Danau Toba. Mulai merasa takjub ketika baru melihat birunya air, melihatnya dari atas itu. Dari situ saja kita sudah takjub, semakin dekat semakin luar biasa,” kata Dr Neni Sintawardani ketika ditanya soal Danau Toba usai berlabuh di Tomok.

Tidak hanya tentang keindahan pemandangan alamnya, Neni juga kagum dengan berbagai cerita seputar Danau Toba. Terutama tentang sejarah terbentuknya Danau Toba. “Sejarahnya juga kuat, ini gunung purba yang mempengaruhi iklim dunia. Jadi, potensinya luar biasa,” seniornya. (rel)

Print Friendly, PDF & Email

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed