dr Salomo Klarifikasi Pernyataan Terkait Seluruh Wartawan di Sergai Bisa Dibayar

Klarifikasi dr Salomo didampingi penasehat hukumnya Jonizar, SH menyampaikan maaf atas berkembangnya isu yang menyatakan dirinya menuduh semua wartawan di Sergai bisa dibayar, pada hal yang dimaksud adalah oknum di sebuah cafe di Sei Rampah

SERGAI (mimbarsumut.com) – dr Salomo Fajar Siahaan salah satu dokter yang berpraktek di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sultan Sulaiman Kab. Sergai menyampaikan klarifikasi terkait pernyataannya yang menyebutkan bahwa wartawan di Serdang Bedagai (Sergai) Bwisa dibayar, yang dimuat salah satu media online di Kab. Sergai .

Klarifikasi pernyataan yang dianggap telah menyinggung profesi wartawan ini, disampaikan dr Salomo Fajar yang merupakan salah satu dokter di RS Sultan Sulaiman, saat bertemu dengan wartawan didampingi penasehat hukumnya Jonizar SH dan Wawan SH di salah satu Cafe di Sei Rampah, Senin (21/2/2022).

Menurut dr Salomo, pembicaraannya dengan salah seorang wartawan online tersebut di sebuah kedai kopi yang tidak terencana. Setelah bertegur sapa, ternyata wartawan tersebut memancing dirinya untuk berkomentar tentang tingginya penularan COVId-19 kepada paramedis yang bertugas di RSUD Sultan Sulaiman, apalagi hingga Minggu, (20/2/2022) pihaknya telah melakukan PCR kepada 100 orang tenaga medis dan dinyatakan positif sebanyak 32 orang.

Bahkan menurutnya, pihaknya telah mengusulkan agar semua paramedis dilakukan PCR, namun reagen untuk melakukan test PCR habis di rumah sakit dan dijanjikan oleh Direktur RS Sultan Sulaiman, akan dipenuhi Rabu depan.

Nah, percakapan kami di kedai kopi itu ternyata direkam dan dijadikan bahan berita oleh salah seorang wartawan online, kemudian diteruskan kemana – mana, seolah-olah, saya sedang melakukan pressconference, padahal hanya berbincang membahas pandemi COVID-19 yang kian meninggi di Serdang Bedagai.

Hal inilah yang saya sesalkan dari wartawan tersebut, yang tidak melakukan pemberitahuan bahwa perbincangan di kedai kopi Seroja tersebut untuk menjadi bahan berita. “Kan, seharusnya sang wartawan melakukan pemberitahuan atau melakukan konfirmasi ke direktur RSU Sultan Sulaiman, bukan pemberitaan sepihak yang justru direkam secara diam -diam, hal inilah yang saya maksud, hingga saya mengajak kawan-kawan jurnalis untuk melakukan klarifikasi,” ujar dokter spesialis Pathologi Klinik tersebut.

Apalagi ada pernyataan saya yang seolah -olah mengatakan bahwa semua wartawan di Serdang Bedagai bisa dibayar, itu tidak benar, tapi ada oknum wartawan yang bisa dibayar, ya itu saya alami, ujarnya.

“Jadi pernyataan itu sebenarnya, bukan saya menyebutkan seluruh wartawan di Sergai itu bisa dibayar. Namun, ada oknum wartawan yang dapat dibayar. Lagian percakapan itu juga percakapan warung kopi bukan untuk bahan berita .

Sehingga saya terkejut tiba-tiba naik di media. Bukan saya membela diri, karena saya tau mayoritas wartawan di Sergai tingkat idealisnya tinggi. Tapi ada oknum-oknum yang bisa dibayar,” ujarnya.

Terkait pernyataan yang menyinggung wartawan itu, dirinya meminta maaf terkait efek dari pemberitaan di media online yang menyebutkan bahwa wartawan bisa dibayar. “Saya mohon maaf, karena yang sebenarnya saya maksud adalah oknum wartawan,” ungkap dr Salomo di hadapan belasan wartawan yang bertugas di Serdang Bedagai.

Laporan : Sutrisno

Print Friendly, PDF & Email

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed