Pemkab Sergai Gelar Rembuk Stunting Tahun 2021

Ketua TP PKK Sergai Ny Hj Rosmaida Saragih Darma Wijaya penyerahan Trofi bagi pemenang bayi sehat

SERGAI (MS) – Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak dibawah usia 5 (lima) tahun. Stunting mengganggu pertumbuhan fisik dan otak secara fisik anak stunting memiliki tinggi badan di bawah standar pertumbuhan anak normal seusianya.

Demikian disampaikan Bupati Serdang Bedagai (Sergai) H Darma Wijaya melalui Asisten Pemerintahan Umum dan Kesejahteraan Rakyat (Pemum Kesra) Hj Nina Deliana Hutabarat, S.Sos, M.Si saat acara Rembuk Stunting tingkat Kabupaten Sergai di Aula Sultan Serdang Komplek Kantor Bupati di Sei Rampah, Rabu (25/8/2021).

Bupati juga mengatakan, berdasarkan hasil riset kesehatan dasar tahun 2013 prevalensi stunting di Indonesia berada di angka 37,2% Sumatera Utara (Sumut) 42,5% dan Sergai 44,8%. Angka prevalensi stunting Kabupaten Sergai jauh lebih tinggi dari angka prevalensi Indonesia dan Sumut pada tahun 2018.

Angka prevalensi stunting ini menurun, Indonesia menjadi 30,8% Sumut 32,14% dan Sergai 34,6%. Akan tetapi prevalensi stunting Sergai masih tetap lebih tinggi dari angka prevalensi Indonesia dan Sumut berdasarkan hasil survei status gizi Indonesia (SSGI) pada tahun 2019. Angka prevalensi stunting Indonesia 27,67%, lanjutnya, Sumut 30,11%, Sergai 36,2% dan hasil survei ini juga menunjukkan bahwa angka prevalensi stunting Sergai lebih tinggi dari angka prevalensi stunting Indonesia dan Sumut.

“Hal tersebut yang menjadi dasar Kabupaten Tanah Bertuah Negeri Beradat termasuk dalam kabupaten/kota lokasi fokus intervensi penurunan stunting terintegrasi tahun 2021. Ini semua berdasarkan Keputusan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional atau Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Nomor KEP 42/M.PPN/HK/04/2020.

Sedangkan di tahun 2020 berdasarkan hasil laporan bulanan status gizi di 17 kecamatan dan 20 Puskesmas Sergai memiliki kasus balita stunting sebanyak 3.441 balita dengan prevalensi stunting 4,034% di semester 1 tahun 2021,” rinci Bupati.

Permasalahan stunting juga sempat menjadi perhatian khusus bagi Presiden RI Joko Widodo yang diungkapkan pada Rakernas tahun 2017 bahwa tidak boleh ada lagi gizi buruk dan stunting yang terjadi di Indonesia dan kondisi ini membuat pemerintah menjadikan upaya penurunan stanting sebagai prioritas nasional yang ditekankan pada upaya promotif dan preventif komitmen pemerintah dalam upaya perbaikan gizi telah dinyatakan melalui Perpres Nomor 42 tahun 2013, tanggal 2 Mei tahun 2013.

Melalui kegiatan rembuk stunting tingkat kabupaten ini, Bupati berharap agar dilakukan pemetaan program kegiatan dan sumber biaya terkait percepatan pencegahan dan penanggulangan stunting hingga tingkat desa dan kelurahan.

“Kepada Camat dan Kepala Puskesmas untuk terus melakukan pencegahan dan penanggulangan stunting tingkat kecamatan hingga desa/kelurahan di tengah kesibukan menangani penemi Covid-19 . Begitupun dengan seluruh Kepala Desa untuk terus mengaktifkan kegiatan dan pembiayaan Posyandu hingga tidak ada lagi balita yang tidak terukur berat badan dan tinggi badan setiap bulannya,” harap Bupati.

Tak lupa juga Bupati menitip pesan pada Ketua TP PKK ditingkat Kecamatan hingga desa untuk terus mengaktifkan Dasawisma hingga tidak ada lagi yang tidak tercatat sebagai sasaran pencegahan dan penanggulangan stunting,” pungkas Bupati.

Sedangkan Panitia kegiatan dr. Roma dalam laporannya menyampaikan bahwa pertemuan hari ini telah didahului dengan Rabu Stunting tingkat kecamatan yang telah dilaksanakan di 17 kecamatan dan pelaksanaan kegiatan pertemuan hari ini akan dilaksanakan selama 2 hari dengan jumlah peserta sebanyak 123 orang yang merupakan perwakilan dari berbagai up di lintas program dan lintas sektor organisasi profesi dan masyarakat. Pada hari pertama pertemuan diikuti oleh 64 orang dan hari kedua diikuti oleh 59 orang.

Sementara itu usai kegiatan, Ketua TP PKK Sergai Ny Hj Rosmaida Saragih Darma Wijaya menyampaikan apresiasi atas terlaksananya kegiatan ini dan berharap dapat bermanfaat bagi seluruh pesertanya sehingga dapat mewujudkan atmosfer perencanaan pelaksanaan kasus stunting di Tanah Bertuah Negeri Beradat.

“Semoga pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi kasus stunting terwujud dengan baik, kokoh, berkelanjutan dan berkualitas. PKK juga siap melaksanakan pesan Pak Bupati untuk mengaktifkan Dasawisma sebagai upaya dalam pencegahan dan penanggulangan stunting,” tandas Hj Rosmaida.

Laporan : Sutrisno

Print Friendly, PDF & Email

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed