SERGAI (mimbarsumut.com) – Pemkab Serdang Bedagai menganggarkan belanja modal pada TA 2022 sebesar Rp362.495.110.299,00 dengan realisasi sebesar Rp226.076.398.284,00 (s.d. 30 November 2022) atau 62,37% dari anggaran.
Dari jumlah tersebut diantaranya dianggarkan pada Dinas PUPR, Dinas Pertanian dan Dinas Perkim sebesar Rp254.783.797.706,00 dengan realisasi sebesar Rp164.521.818.288,00.
Berdasarkan hasil pemeriksaan secara uji petik atas dokumen kontrak dan dokumen pembayaran serta pemeriksaan fisik di lokasi pekerjaan, diketahui terdapat kekurangan volume dan kualitas atas 10 paket pekerjaan Dinas Pertanian sebesar Rp649.006.180,69.
Adapun sepuluh paket pekerjaan yang dimaksud adalah,
1. Pembangunan / Rehabilitasi dan Pemeliharaan Jalan Usaha Tani Kepada Poktan Aman
Pelaksana : CV Fam
No. & Tgl. Kontrak : 18.28/521.3/602/603/VIII/2022
Tanggal 26 Agustus 2022
Nilai Kontrak : Rp181.796.900,00
kekurangan volume sebesar Rp76.838.088,45.
2. Pembangunan / Rehabilitasi dan Pemeliharaan JUT Kepada Kelompok Tani Harapan Jaya
Pelaksana : CV M44
No. & Tgl. Kontrak : 18.28/521.3/602/702/IX/2022
Tanggal 16 September2022
Nilai Kontrak : Rp199.784.600
kekurangan volume sebesar Rp118.093.462,45. Pelaksana :
CV MD, No. & Tgl. Kontrak : 18.28/521.3/602/606/VIII/2022
Tanggal 26 Agustus 2022
Nilai Kontrak : Rp181.781.000,00
Masa Pelaksanaan : 60 hari kalender (27 Agustus s.d 25 Oktober 2022)
Pelaksana CV KP
No. & Tgl. Kontrak : 18.28/521.3/602/579/VIII/2022 Tanggal 18 Agustus 2022
Addendum : CCO Nomor 18.25/521.3/602/878/VIII/2022
Tanggal 22 Agustus 2022
Nilai Kontrak : Rp199.774.600,00
Masa Pelaksanaan : 60 hari kalender (19 Agustus s.d 17 Oktober 2022)
kekurangan volume sebesar Rp123.046.730,60
Pelaksana : CV DPP
No. & Tgl. Kontrak : 18.28/521.3/602/621/VIII/2022
Tanggal 30 Agustus 2022
Nilai Kontrak : Rp181.724.900,00
Masa Pelaksanaan : 60 hari kalender (31 Agustus s.d 29 Oktober 2022) kekurangan volume sebesar Rp71.916.330,85
Pelaksana : CV SP
No. & Tgl. Kontrak : 18.28/525/836/SPK/X/2022
Tanggal 17 Oktober 2022
Nilai Kontrak : Rp183.775.500,00
Masa Pelaksanaan : 30 hari (17 Oktober s.d 17 November 2022)
kekurangan volume sebesar Rp29.561.393,25,
Pelaksana : CV PHS
No. & Tgl. Kontrak : 18.28/525/859/SPK/X/2022
Tanggal 18 Oktober 2022
Nilai Kontrak : Rp183.779.000,00
Masa Pelaksanaan : 30 hari (18 Oktober s.d 18 November 2022)
kekurangan volume sebesar Rp28.863.779,25
Pelaksana : CV Ltr, No. & Tgl. Kontrak : 18.28/525/797/SPK/X/2022 Tanggal 18 Oktober 2022
Nilai Kontrak : Rp199.782.300,00
Masa Pelaksanaan : 30 hari (18 Oktober s.d 18 November 2022)
kekurangan volume sebesar Rp31.305.428,25
Pelaksana : CV RS No & Tgl. Kontrak : 18.28/525/845/SPK/X/2022 Tanggal 17 Oktober 2022
Nilai Kontrak : Rp183.771.400,00
Masa Pelaksanaan : 30 hari (17 Oktober s.d 17 November 2022)
kekurangan volume sebesar Rp31.619.354,55
Pelaksana : CV Fam, No & Tgl. Kontrak : 18.28/525/853/SPK/X/2022 Tanggal 18 Oktober 2022
Nilai Kontrak : Rp183.779.600,00
Masa Pelaksanaan : 30 hari (18 Oktober s.d 18 November 2022)
kekurangan volume sebesar Rp27.555.753,00.
Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) merekomendasikan kepada dinas Pertanian untuk menarik dan menyetorkan ke Kas Daerah atas kekurangan kuantitas dan kualitas sebesar Rp500.100.472,39, dengan rincian:
CV Fam sebesar Rp76.838.088,45; CV M44 sebesar Rp118.093.462,45, CV MD sebesar Rp110.205.860,04, CV KP aebesar Rp123.046.730,60, CV sebesar DPP Rp71.916.330,85.
Kemudian Memperhitungkan kekurangan volume dan kualitas atas lima paket pekerjaan pada Dinas Pertanian sebesar Rp148.905.708,30 pada pembayaran terakhir dengan rincian, CV SP sebesar Rp29.561.393,25, CV PHS sebesar Rp28.863.779,25, CV Ltr sebesar Rp31.305.428,25, CV RS sebesar Rp31.619.354,55, CV Fam sebesar Rp27.555.753,00.
Ditempat terpisah Ratama Saragih pengamat kebijakan publik dan anggaran, Selasa (19/09/2023) mengatakan modus kurang volume adalah modus yang mudah dan cepat untuk dikerjakan, disamping modus mark up anggaran.
Aparat penegak Hukum (APH) harus peka dan responsif, karena tugas pokok dan fungsi (Tupoksi) mereka adalah Penyelidikan, penyidikan dan penuntutan, kata jejaring Ombudsman ini.
“Tak ada kaitannya tahun politik dengan kejahatan korupsi, justru di tahun politik inilah korupsi harus dibersihkan,” ujar Responden BPK.RI.
Laporan : napit