SIMALUNGUN (mimbarsumut.com) – Pesta syukuran yang digelar Pemkab Simalungun di kantor Camat Bandar, Jalan Rajamin Purba, Kecamatan Perdagangan menuai protes dari kalangan masyarakat dan netizen, Sabtu.
Pasalnya brosur acara yang diterbitkan pihak panitia pesta syukuran bersama masyarakat dengan tema “Marharoan Bolon”, tidak ada terlihat nuansa etnik dan budaya Simalungun dan tidak terlihat melibatkan dan mengikut sertakan penggiat dan artis Simalungun.
Menyadari kekeliruannya terlihat dalam hitungan menit laman sosial media pihak panitia buru buru mengganti dan merubah para artis yang mengisi acara dengan artis lokal budaya Simalungun.
Hal tersebut membuat marah dan geram warga masyarakat dan netizen yang mencecar laman medsos panitia, diantaranya GEMAPSI (Gerakan Mahasiswa dan Pemuda Simalungun), dan komponen organisasi pemuda lainnya melayangkan surat kepada Bupati Simalungun Radiapoh. H. Sinaga, Ketua dan anggota DPRD Kab. Simalungun, seluruh lembaga adat, Budaya dan Pemuda Simalungun.
Dalam surat tersebut dikatakan bahwa kegiatan syukuran yang digelar Pemkab Simalungun merupakan penghinaan, pelecehan dan penistaan Suku Simalungun yang dilakukan Dinas Pariwisata Kabupaten Simalungun dan Panitia Pelaksana” Pesta Rakyat Marharoan Bolon.
Bahwa dalam brosur yang dipublikasikan dimedia cetak dan online sama sekali tidak ada menampilkan ciri khas, identitas dan hal-hal yang spesifik tentang adat dan budaya Simalungun.
Laporan : anton garingging