SIMALUNGUN (MS) – Para petani di Kabupaten Simalungun mengeluhkan harga pupuk melambung tinggi. Kondisi ini membuat keseimbangan antara modal dengan hasil usaha pertanian menjadi timpang.
Bagaimana tidak, hanya untuk belanja pupuk, petani harus menghabiskan dana yang cukup besar. Belum lagi bahan lain seperti pengadaan bibit, racun rumput, dan sarana produksi pertanian lainnya.
Sementara, harga hasil panen usaha pertanian relatif rendah , dan bahkan sebagian mengalami penurunan harga drastis.
Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Pertanian (Kadistan) Pemkab Simalungun Ruslan Sitepu mengatakan bahwa saat ini pihaknya tengah menjalin komunikasi dengan pemerintah pusat agar menambah kuota pupuk untuk Kabupaten Simalungun.
“Khusus pupuk urea, kuota untuk Simalungun sekitar 16 ribu ton per tahun. kata Ruslan Sitepu, ketika dikonfirmasi media, Rabu (17/11/2021).
Terkait melambungnya harga pupuk tersebut, Ruslan menegaskan agar para petani tetap mengacu Harga Eceran Tertinggi (HET) sebagaimana telah ditetapkan oleh Kementerian Pertanian.
“Jangan mau kalau diatas harga HET. Kalau ada kios yang menjual diatas HET, laporkan ,” tegas Ruslan.
Laporan : Anton Garingging