SIMALUNGUN (MS) – Ketua Koperasi Pangan Haroan Bolon (KPHB) Kabupaten Simalungun, Jhon Mejer Purba mengatakan, koperasi disektor pangan merupakan badan usaha yang tepat untuk meningkatkan kesejahteraan petani.
Dalam pengembangan produktivitas lahan pertanian, KPHB berperan untuk menggabungkan komunitas petani (konsolidator) dan sebagai penghubung konsumen (aggregator).
“Petani yang mengolah pertanian di lahan sempit digabungkan lewat koperasi. Kemudian, diwujudkan dalam corporate farming. Konsolidasi ini bisa menjadi solusi sistem pertanian. Kalau petaninya digabung dalam koperasi maka pembiayaan menjadi mudah,” kata Jhon Mejer, Selasa (5/10/2021).
Jumlah keanggotaan KPHB sampai saat ini sudah mencapai 330 orang yang tersebar di seluruh (32) kecamatan di Simalungun.
Ia berpendapat bahwa penguatan di sektor pangan dan pertanian menjadi program prioritas KPHB dan Pemerintah Kabupaten Simalungun. Organisasi petani dalam bentuk koperasi dimaksudkan agar petani bisa mengorganisir usaha untuk mencapai skala “economical of scale” serta memiliki paradigma atau mindset korporasi dan bisnis.
“KPHB akan terus memperkuat konsolidator dan aggregator pada sektor pangan untuk mendongkrak perekonomian usaha tani, meningkatkan modal usaha, menjamin pasokan dan distribusi pangan ke pasar,” urainya.
Ke depan koperasi ini dapat lebih mengembangkan pasar pertanian hingga ke luar negeri atau pasar global. Penduduk Kabupaten Simalungun saat ini berjumlah 1.152.025 jiwa dan sekira 58 persen bekerja di sektor pertanian seperti padi, jagung, ubi kayu, kentang dan komoditas holtikultura lainnya.
“Kita yakin akan banyak bantuan dari pemerintah pusat untuk pengembangan potensi pangan di Simalungun seperti belum lama ini, KPHB Simalungun melakukan MoU dengan PT BUMR Pangan Terhubung Sukabumi, dimana petani di Sukabumi diorganisasikan dalam bentuk badan hukum koperasi,” pungkasnya.
Laporan : Anton Garingging
