Kembali Maju Calon Bupati Simalungun, Radiapo Sinaga ‘Diserang’ Tagih Janji Kampanye

RAGAM, Simalungun202 views

SIMALUNGUN (mimbarsumut.com) – Lima tahun memimpin Kabupaten Simalungun, program pasangan RHS – ZW (Radiapo Hasiholan Sinaga dan Zonni Waldy) ‘jalan ditempat’, janji saat kampanye tidak ditepati.

Salah satu perhatian masyarakat Simalungun kala itu, tertarik dengan program kartu Sikerja yang digadang – gadang pasangan RHS-ZW karena memiliki program yang diyakini mampu meningkatkan perekonomian masyarakat kalangan bawah yang membutuhkan modal usaha.

Selain itu juga upaya mereka untuk menarik perhatian masyarakat dengan impian untuk memperkuat peran Balai Latihan Kerja (BLK) untuk melatih keahlian dan disiplin masyarakat, demi untuk meningkatkan kualitas hidup, kesehatan serta pendidikan bagi masyarakat Simalungun dianggap gagal.

Seperti keterangan Manurung warga Hatonduhan kepada media, Jumat (30/08/24), diantara program-program tersebut tidak pernah dirasakan masyarakat sampai sekarang. Awalnya, yang mendukungnya berharap setelah RHS – ZW menang betul-betul mewakafkan diri buat rakyat Simalungun, tetapi itu dinilai warga hanya omong doang saja.

“Saat RHS-ZW datang berkampanye ke kampung kami dulu mereka menyuarakan dengan lantang menjanjikan, bahwa setiap warga yang memiliki kartu Sikerja akan diberikan modal usaha maksimal mencapai Rp 50 juta, namun sampai RHS-ZW habis masa jabatannya sekarang, faktanya janji tinggal janji aja Bupati RHS itu,” ucap warga

Hebatnya lagi mereka (RHS-ZW) berani berucap akan mewakafkan diri untuk Simalungun, tetapi apa yang ada sekarang, jalan aja hancur semua, sudah gitu berani pula RHS mencalonkan kembali menjadi calon Bupati Simalungun untuk periode kedua, warga sekarang udah bisa menilai kinerja dia selama memimpin Simalungun ini,” ucapnya merasa kesal.

Kebijakan yang diterapkan Pemkab Simalungun seperti program pembatasan jalan (Portal) pun sudah kurang tepat, dimana keadaan jalan yang keadaannya masih rusak berat tetap di portal, jadi anggaran tersebut sudah tidak tepat lagi, karena dalam pelaksanaan pembatasan jalan sebelumnya tidak dipikirkan secara matang,” sambungnya.

Laporan : anton garingging

Print Friendly, PDF & Email

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed