Silsilah Partuanon Buluh Raya

Budaya, Simalungun150 views

SIMALUNGUN (MS) – Partuanon Buluh Raya eksis keberadaannya pada tahun 1700-an hingga revolusi sosial pada tahun 1946 dan diangkat status menjadi Parbapaon setelah Raja Raya takluk kepada Belanda tahun 1907 melalui penandatanganan Korte Verklaring (Plakat pendek) dengan Belanda.

Dimana saat itu perwakilan dari Buluh Raya yang ikut menandatangani perjanjian adalah Tuan Buluh Raya, Tuan Huluan Saragih Garingging.

Sebelum takluk kepada Belanda statusnya sama dengan Tuan Raya (Kerajaan Raya) sama – sama Partuanon di bawah Kerajaan Panei.

Awal Jalur Bolon Tuan Buluh Raya adalah dari Pematang yaitu putra Tuan Raya Nengel.

Tuan Raya Nengel Adalah Raja Raya ke IX yang mempunyai putra yakni,
1. Tuan Raya Bolon (Penerus Tahta Tuan Raya.
2. Tuan Mortiha (Tuanku Umar Baginda Saleh) Awal Raja Sapadang.
3. Tuan Naihorsik Tuan Buluh Raya wilayah berbatasan dengan Tuan Raya Batas Bah Bolon sebelah selatan (Kariahan) sebelah utara (Juma Rawang) hingga ke Raya Kahean Sindar Raya.

Adapun daftar Partuanon Buluh Raya yakni
1 .Tuan Naihorsik
2. Tuan Hahisar .
3. Tuan Mahata
4. Tuan Huluan
5. Tuan Duduk.

Partuanon yang ada di Raya Kahean merupakan keturunan dari Tuan Bulu Raya adalah, Tuan Pulibuah yang menjadi Tuan Silawar, Tuan Marubun, Tuan Damak, Tuan Bangun Raya, Tuan Bangun Buluh (Bangun Rayahuluan), Tuan Buttu Ganjang, Tuan Pulitorop, Tuan Luppat Nihiri, Tuan Bandar Raya dan yang terakhir menjadi Partuanon adalah, Tuan Mappu, Tuan Bah Passusang, Tuan Durian Baggal.

Sistim Partuanon untuk menentukan pewaris Partuanon persis sama dengan Tuan Raya (Kerajaan Raya) yakni Perjanjian Pagar Bosi Panei yang harus lahir dari Puang bolon (Permaisuri) dan Menikah juga dengan Puang bolon dari Kerajaan Panei Tuan Simarimbun dan Tuan Bajalinggei yang bermarga Purba Dasuha.

Kelak persyaratan di Istana tersebut adalah pewaris Partuanon yang disebut Tuan Poso yang menggantikan Posisi Ayahnya setelah wafat .

Dikutip dari berbagai Sumber saksi sejarah dan kesaksian dari cucu Tuan Bulu Raya .

Laporan : Anton Garingging

Print Friendly, PDF & Email

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed