TANJUNGBALAI (MS) – Proyek pipanisasi di Jalan Sudirman Km 4, Jalan M Nur Koramil dan Jalan Arteri Kota Tanjungbalai yang sudah menjadi perbincangan karena meresahkan masyarakat serta aktivis penggiat sosial di Kota Tanjungbalai akan dilaporkan ke penegak hukum.
Pantauan wartawan, Rabu (23/1) di lokasi progres usai pengerjaan proyek penggalian pipa itu terlihat, dugaan pekerjaan asal jadi,dikarenakan usai penggalian terlihat tanahnya turun ke dalam ketika dilintasi truk dan sepeda motor saat melintas di area tersebut sehingga masyrakat dan aktivis memblokade jalan becek itu dan menaikkan spanduk karton bertuliskan beberapa kata kata.
Kepada wartawan, aktivis pemuda Gerakan Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia (GPK-RI), Ahmad Dhairobby menyampaikan kepada Walikota Tanjungbalai, agar memperhatikan proyek – proyek yang ada di Tanjungbalai,termasuk proyek penggalian pipa yang berada di seputaran Jalan Jendral Sudirman dan Jalan Alteri dan M.Nur Koramil.
Proyek tersebut menelan anggaran APBD lebih kurang Rp 5 miliar sebagaimana disampaikan Kepala Dinas Perkim kota Tanjungbalai .
“Kami menduga proyek tersebut asal jadi dan kami anggap proyek ini adalah proyek siluman karena tanpa plank proyek,” jelas Ahmad Dhairobby.
Harapan kami lanjut Ahmad, agar pihak terkait TP4D, pihak kejaksaan agar lebih mengawasi pekerjaan proyek di Kota Tanjungbalai.
Pekerjaan proyek pipanisasi, kami nilai meresahkan masyarakat karena telah membuat korban yakni, motor truk dan sepeda motor sering terprosot ke area penggalian pipa karena dikerjakan asal jadi.
Tindakan kami selanjutnya, apabila proyek ini sudah rampung kami akan menyurati Kejaksaan dan mempertanyakan hasil TP4D tersebut, apakah di proyek galian pipa ada temuan pengurangan volume maupun indikasi KKN lain nya.
Robby menuturkan ,jika tidak ditindak lanjuti pihaknya akan melakukan aksi turun ke jalan, meminta tanggapan penegak hukum dan Pemko Tanjungbalai serta instansi terkait lainnya. Namun semuanya, butuh proses untuk kami lengkapi data terlebih dahulu. “Kita tunggu pengerjaan ini selesai dan rampung,” ujarnya.
Hal yang sama diaminkan Yusniar (39) warga sekitar Jalan Arteri, Kecamatan Datuk Bandar. “Harapan kami kepada pemerintah agar memperbaiki jalan kami,agar bisa digunakan seperti semula,” pintanya.
Akibat pekerjaan yang asal jadi itu, kami kecewa karena pengerjaan galian pipa ini,yang berdampak kepada saya dan warga di sini. Saya jualan pun susah, jalan jadi becek akibat pipa yang usai dikerjakan namun tanahnya lebur becek dan lembek susah untuk dilintasi, ungkap Yusniar.
Laporan : Gani