TANJUNGBALAI (MS) – Pemerintah Desa Sei Nangka Kec. Sei Kepayang Barat Kab. Asahan diduga tidak netral dalam Pemilihan Kepala Desa (Pilkades).
Pasalnya dari akun media sosial Desa atas nama Sei Nangka SKB memposting foto kegiatan peninjauan jalan yang terlihat salah satu foto calon kepala desa yang tertempel di pohon kelapa.
Pemilihan Kepala Desa di Asahan dilaksanakan pada 18 Desember 2019 sebanyak 47 desa dari 21 kecamatan, salah satunya desa Sei Nangka Kec. Sei Kepayang Barat.
Calon nomor urut 1 Nedi Panjaitan, mengatakan postingan itu seperti memiliki faktor sengaja dan terindikasi ketidak netralan pemerintah Desa Sei Nangka.
“Gambar itu seperti faktor kesengajaan dimasukkan kedalam foto postingan peninjauan kegiatan desa. Seperti diketahui alat peraga kampanye tidak boleh di pohon dan diharapkan PMD Kab. Asahan untuk menindak lanjuti agar tidak merugikan para calon lainnya.
Anehnya lagi, belakangan ini postingan tersebut tidak kelihatan lagi,” jelas Nedi Panjaitan.
Apa bila ketidak netralan Pemerintah Desa dalam Pilkades akan mendapat sanksi Pemecatan Peraturan daerah Kab. asahan no 2 tahun 2016,” ujarnya.
Menanggapi hal tersebut Pjs Desa Sei Nangka Icuk saat dikonfirmasi mengatakan yang memposting itu Sekretaris Desa. “Akun media sosial Desa, Sekdes yang pegang, coba ditanyakan secara langsung, kalau dia sengaja berarti Sekdes saya tidak netral,” sebutnya.
Media Sosial dan webside Desa
Sekdes yang mengapload kegiatan tersebut, saya sama sekali tidak tahu,
tiba – tiba postingan tersebut sudah ada.
Dia memosting itu tanpa konfirmasi sama saya,” jelas Pjs Desa Sei Nangka.
Terpisah, Sekdes Sei Nangka Syahrul membantah masalah tersebut dan hal itu tidak benar. Sekarang bahasanya tidak ada mengarahkan ke salah satu pasangan calon, tujuan kami membawakan PPL dinas pertanian menunjukan lokasi pembangun jalan usaha tani.
Kami pun tidak tahu ada gambar itu pas difoto, yang memposting memang kami tapi tidak bermaksud kampanye dan kami juga tidak ada mendukung salah satu pasangan calon.
Dikatakannya, kegiatan tersebut aturannya 10 bulan yang lalu dilaksanakan dikarenakan kemalangan kepala dusunnya jadi kami langsung ke rumah kepala dusun yang rencananya di wilayah tersebut akan dibangun jalan.
Dan postingan itu kami hapus karena ada komentar – komentar dari netizen postingan tersebut makanya kami hapus, paparnya.
Laporan : Gani