TEBINGTINGGI (mimbarsumut.com) – Korban pelemparan bom molotov, Syaiful Fahri SP MSi (54) warga Jalan Meranti, Lk 4 Bagelen, Kec. Padang Hilir Kota Tebingtinggi meminta dan mendesak Polres Tebingtinggi dapat segera mengungkap dan menangkap pelaku pelemparan bom molotov ke rumahnya.
“Kasus ini sudah 1 tahun lebih, tetapi baru hari ini saya diperiksa secara resmi di Resum Polres Tebingtinggi,” ungkap Syaiful Fahri didampingi pengacaranya DR Panca Sarjana Putra SH MH dan M Faisal Rahendra Lubis SH MH kepada Wartawan usai diperiksa di Resum Polres Tebingtinggi, Jumat (08/08/2023).
Pelemparan rumah Syaiful Fahri dengan memakai bom molotov terjadi 18 Juli 2022. Pelemparan tersebut dilakukan OTK (Orang Tak Dikenal). Setelah kejadian tersebut, korban Syaiful Fahri yang juga Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan SDM Kota Tebingtinggi langsung melaporkannya ke Polres Tebingtinggi.
Menurut Syaiful Fahri, empat hari setelah kejadian tersebut, ada orang bernama Hendra Sutianto saat sholat di Mesjid Agung, meminta maaf kepadanya terkait pelemparan bom molotov.
Menurut Hendra Sutianto kata Syaiful Fahri yang melempar bom molotov tersebut adalah adeknya.
Sementara pengacara DR Panca Sarjana Putra SH MH dan M Faisal Rahendra Lubis SH MH juga meminta Polres Tebingtinggi benar – benar mengungkap kasus pelemparan bom molotov tersebut secara profesional.
“Sudah satu tahun lebih, kasus hingga kini masih penyelidikan belum ada peningkatan. Bahkan, korban yang juga sebagai saksi baru diperiksa hari ini,” tegas Panca Sarjana Putra.
Sebagaimana pernah diberitakan, rumah Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan SDM Kota Tebingtinggi Syaiful Fahri SP MSi di Jalan Meranti, Lk 4 Bagelen, Kec. Padang Hilir Kota Tebingtinggi, Senin (18/07/2022) dilempar bom molotov oleh OTK (orang tak dikenal).
Beruntung, bom molotov yang dilempar tersebut tidak mengakibatkan rumah terbakar dan mencederai penghuni rumah. Bom molotov tersebut padam walaupun sumbunya sudah sempat terbakar.
Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan SDM Kota Tebingtinggi Syaiful Fahri mengatakan, saat dia bangun pagi dan buka jendela sekira pukul 05.30 WIB, terkejut melihat banyak pecahan kaca botol di teras rumahnya.
Lemparan bom molotov tersebut juga mengenai jendela kaca rumahnya yang ikut pecah.
Awalnya, Fahri menduga hanya pecahan botol kaca yang dilempar orang ke teras rumahnya. Namun, setelah diperiksa dan diteliti, pecahan botol kaca tersebut merupakan bom molotov. Di lokasi ditemui sumbu bom molotov yang sudah sempat menyala dan cairan minyak tanah.
Fahri juga menduga bom molotov dilempar dari arah samping rumahnya sebab jika dari depan tidak terjangkau karena posisi yang jauh dari pasar ke rumahnya.
Setelah mengetahui pecahan kaca tersebut bom molotov, Fahri melaporkannya ke Polisi dan dia berharap Polres Tebingtinggi dapat secepatnya mengungkap pelaku teror tersebut.
Laporan : napit