Ketua DPRD Nara Sumber LKM Ikatan Pelajar Alwasliyah Tahun 2019

Ketua DPRD Nara Sumber LKM Ikatan Pelajar Alwasliyah Tahun 2019

TEBINGTINGGI (MS) – Ketua DPRD Kota Tebingtinggi Basyaruddin Nasution SH, nara sumber dalam Latihan Kepemimpinan Menengah (LKM) Ikatan Pelajar Al-Wasliyah tahun 2019, Senin (23/12) di Komplek Perguruan Al-Wasliyah Tebingtinggi, Jalan 13 Desember.

Sebagai nara sumber yang menyampaikan materi tentang keorganisasian di hadapan peserta LKM yang diikuti sebanyak 23 peserta, Ketua DPRD dengan singkat menerangkan tentang prinsip – prinsip keorganisasian begitu juga tips untuk menjadi sukses dalam berorganisasi.

Disebutkan, bahwa keberhasilan dalam berorganisasi itu adalah kerjasama atau tim work.

Kita tidak bisa bekerja sendiri – sendiri dan jangan merasa hebat sendiri. Kalau masih ada sifat-sifat seperti itu harus disingkirkan dari diri kita. Kita harus mampu untuk menyakinkan orang lain maupun diri sendiri dan saling bekerjasama untuk mewujudkan tujuan oraganisasi, ujar Basyaruddin.

Dalam sesi tanya jawab ada pertanyaan dari peserta diantaranya tentang bagaimana menyikapi pemimpin yang otoriter dan prinsip – prinsip dalam berorganisasi.

Basyaruddin Nasution, yang juga Ketua DPD Partai Golkar dan Ketua DPD AMPI Kota Tebingtinggi ini dengan jelas menerangkan bahwa setiap organisasi itu AD dan ART nya.

Pemimpin otoriter itu muncul setelah menjadi pemimpin bukan sebelumnya. Pada saat pemilihan pemimpin, kita sudah tahu siapa pemimpin yang akan dipilih dengan mengetahui latar bekakangnya.

Kita tahu di Alwasliyah ini sudah diajarkan pengkaderan di dalam organisasinya yang lebih menonjol dibidang keagamaannya. Jadi memilih pemimpin sudah mempunyai kreteria tersendiri, yang mampu untuk membawa kearah yang lebih baik.

Otoriter ini muncul biasanya belakangan dan kebanyakan muncul untuk menutupi kekuragannya, atau pemimpin yang anti dikritik dan alergi bila diberi masukan dan marah.

Pemimpin yang bersikap otoriter ini nantinya akan berproses dan akan ada masanya yang akan habis. Di organisasi ada aturannya yang di legalkan yang diatur dalam AD/ART.

Pemimpin yang tidak menjalankan AD/ART dapat kita koreksi dan ini diperbolehkan. Prinsipnya dalam berorganisasi kita tidak bisa untuk sesuka hati kita sendiri, tetapi bertindak untuk kepentingan organisasi maupun untuk umum.

Tunjukkan empati dalam diri kita sesuai dengan tujuan organisasi. Luruskan aja niatnya, jalani saja apa yang diamanatkan dan berbuatlah kepada masyarakat.

Kita boleh bermimpi atau bercita cita, tetapi kita harus kuat dan teguh untuk mencapai cita cita tersebut dengan tetap melurusukan niat sambil beribadah agar bermanfaat bagi orang lain, katanya.

Laporan : red

Print Friendly, PDF & Email

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed