Anak Dibakar Teman Sendiri, Bangun Bagariang Mohon Bantuan Biaya Pengobatan

Ayah korban Bangun Bagariang didampingi ibunya di RS Bhayangkari Tebingtinggi. (Foto : MS / dav)

TEBINGTINGGI (MS) – Bangun Bagariang (49), warga Jalan Kumpulan Pane, Gg Buntu, Kelurahan Durian Kecamatan Bajenis, Kota Tebingtinggi merasa sedih dan bingung setelah anaknya disiram minyak bensin lalu dibakar oleh 4 temanya Sabtu (2/3) lalu sekitar jam 02.00 dini hari di Pasar Cong Api, Jalan Patimura, Kota Tebingtinggi, tepatnya di depan toko Texsan.

Saat ditemui wartawan di RS Bhayangkari Kota Tebingtinggi bersama istri dan didampinggi Ketua (PPA) Perlindungan Perempuan dan Anak Kota Tebingtinggi Eva Purba, Bangun mengharapkan bantuan untuk biaya pengobatan anaknya Zulfan Bagariang (16).

Akibat kejadian itu, korban mengalami luka bakar cukup parah di sekujur tubuhnya dan kini harus menjalani operasi di RS Bhayangkara Tebingtinggi.

“Aku minta bantuan bang, karena aku tak punya uang untuk biaya operasi anakku,” ujar Bangun sembari berharap ada orang dermawan yang bersedia membantu maupun dari pihak Pemko Tebingtinggi.

RS Bhayangkara lanjutnya, meminta biaya untuk operasi anaknya sebesar Rp 13 juta.Sementara dia tak punya uang sebesar itu.

Disebutkan, anaknya dibakar temannya sendiri Pasu Sitorus (38), warga Jalan Gabus, dekat Pasar Inpres, Mamat warga Jalan KF Tandean, Gg Becek, Ibnu warga Kampung Bicara dan Indra warga Jalan Gunung Leuser, Perumahan Bp 7 Kota Tebingtinggi.

Menurut keterangan Bangun, anaknya Zulfan dibakar para pelaku disaksikan oleh abangnya karena dituduh mencuri tenda yang baru dicuri ke 4 pelaku.

Keempat pelaku baru mencuri tenda. Kemudian tenda disimpan disebuah gudang di Pasar Inpres Jalan Senangin, dimana pada saat itu Zulfan, adiknya bersama temannya sedang berada di tempat gudang penyimpanan tenda yang baru dicuri keempat pelaku.

Siang harinya, tenda tersebut hilang dan keempatnya lantas menuduh Zulpan yang mencuri tenda tersebut, namun oleh korban membantahnya.

Sepekan kemudian, Sabtu (2/3), di saat korban sedang main warnet. Para pelaku memanggil korban dan kembali menanyai tentang tenda tersebut. Namun oleh  korban tidak mengakui ada mencuri tenda tersebut.

Mendengar jawaban korban yang tidak mau mengakui, selanjutnya keempat pelaku memukuli korban. Tak puas hanya memukuli korban, para pelaku dengan tega menyiram minyak bensin  dan langsung membakar anakku, urainya.

Karena kepanasan, anakku langsung lari dan masuk kedalam sungai yang berada di sekitar lokasi. Selanjutnya korban membuat laporan ke Polres Tebingtinggi, namun sempat ditolak pihak Polres Tebingtinggi.

Selanjutnya korban menuju ke RS Bhayangkara dan meminta tolong kepada dokter yang sedang piket di Rumah Sakit  Bhayangkara untuk mengobatinya.

Aku mengetahui Zulpan dibakar, setelah mendapat laporan dari abangnya. Mendapat laporan, aku segera membuat laporan ke Polres Tebingtinggi, namun sempat ditolak polisi dengan alasan harus ada saksi.

Namun karena aku ribut dan mengatakan bahwa saksi yang melihat kejadian adalah abangnya dan mengetahui siapa para pelaku, makanya laporan ku akhirnya diterima, jelasnya.

Terpisah Ketua PPA Kota Tebingtinggi,  Eva Purba, pada wartawan di RS Bhayangkara Sabtu (9/3), meminta agar para pelaku ditangkap dan dihukum sesuai dengan hukum yang berlaku.

Sementara Kasubag Humas Polres Tebingtinggi Iptu J Nainggolan saat dihubunggi melalui ponselnya, membenarkan adanya kejadian.

Satu dari 4 pelaku atas nama Pasu Sitorus (38), warga Jalan Gurami, Kota Tebingtinggi telah kita tangkap Minggu (3/3) dan kini telah diamankan di Mapolres Tebingtinggi. Sementara ke 3 pelaku lainnya, masih dalam pencarian pihak Polres Tebingtinggi, jelas Nainggolan.

laporan : dav

Print Friendly, PDF & Email

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed