Banjir Kiriman, Aktivitas Perdagangan di Kota Tebingtinggi Lumpuh

Banjir kiriman membuat pusat perbelanjaan dan perdahangan di Kota Tebingtinggi lumpuh

TEBINGTINGGI (MS) – Kota Tebingtinggi diakhir tahun 2019 ini, kembali dilanda banjir. Hampir seluruh wilayah Kota Tebingtinggi digenangi air sehingga membuat aktovitas warga terganggu.

Banjir yang melanda Kota Tebingtinggi ini berasal dari banjir kiriman dari wilayah Simalungun yang diguyur hujan seharian. Air mulai naik di Kota Tebingtinggi, Minggu malam (15/12) sekira pukul 21.00 WIB.

Hingga hari ini, Senin (16/12) hampir seluruh wilayah di Kota Tebingtinggi khususnya di sekitar pinggiran Sungai Bahilang (inti kota) air sudah masuk ke rumah warga (ruko).

Kondisi ini membuat aktivitas perdagangan di Kota Tebingtinggi lumpuh bahkan Pasar Kain di Jalan MT Haryono yang persis di samping aliran Sungai Bahilang, sama sekali tidak buka karena ketinggian air menuju Pasar Kain mencapai 1 meter.

Ketinggian air banjir di inti kota Tebingtinggi mencapai 1/2 meter

Dari pantauan Mimbar Sumut, selain wilayah pemukiman warga di empat kecamatan, inti kota sebagai pusat perdagangan yang digenangi air yakni, Jalan Suprapto, Thamrin, Patimura, Sudirman, dan Bandar Sono.

Kondisi banjir ini juga membuat, sejumlah kendaraan roda empat dan roda dua tidak dapat melintasi beberapa kawasan karena kedalaman air mencapai 30-50 cm.

Suasana banjir Kota Tebingtinggi, air memasuki ruko

Selain itu, kondisi banjir yang kerap terjadi akhir tahun, membuat sejumlah sekolah di Kota Tebingtinggi terpaksa memulangkan siswanya.

Sampai saat ini, kondisi air banjir semakin naik walaupun cuaca di Kota Tebingtinggi cerah. Ratusan warga sudah mengungsi ke rumah keluarga yang aman dari banjir.

Hingga saat ini belum ada keterangan resmi dari pejabat Pemko Tebingtinggi terkait bencana banjir kiriman ini.

Laporan : red

Print Friendly, PDF & Email

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed