TEBINGTINGGI (MS) – Becak bermotor di Kota Tebingtinggi menggelar aksi unjukrasa damai bersama aliansi tranportasi umum. Puluhan betor dikawal petugas Polres Tebingtinggi bergerak menuju kantor Walikota Tebingtinggi di Jalan Sutomo, Senin (10/12).
Muhammad Isnan Taufik Siregar selaku pimpinan aksi dalam orasinya menyebutkan para tukang betor di Kota Tebingtinggi menolak kehadiran Gojek yang berbasis aplikasikarena akan menyengsarakan kehidupan dan pendapatan para tukang betor di Kota Tebingtinggi.
Oleh sebab itu, mereka meminta agar Walikota Tebingtinggi dan DPRD segera ‘mengusir’ Gojek dari Kota Tebingtinggi. Dengan memakai pengeras suara, masing – masing dari setiap pangkalan betor menyampaikan orasi mereka yang intinya menolak kehadiran Gojek (transportasi berbasis aplikasi online) di Kota Tebingtinggi.
Tidak begitu lama melakukan orasi, Asisten II Ekbang Muhammad Dimiyathi menemui para pengunjukrasa di luar pekarangan kantor Walikota. Dimiyathi yang didampingi Amas Muda SH dan mewakili Kadishub YB Hutapea berjanji akan menyelesaikan tuntutan tukang betor terhadap Gojek.
“Masalah ini akan kita rapatkan, saat ini Walikota tidak berada di tempat. Gojek merupakan angkutan yang memakai aplikasi IT secara nasional. Hingga saat ini Pemko Tebingtinggi belum ada mengeluarkan izin rekomendasi Gojek beroperasi di Kota Tebingtinggi,” jelas Dimiatyhi.
Memdengar penjelasan itu, para tukang betor kembali bergerak le depan kantor DPRD untuk menyampaikan tuntutannya. Namun, hingga saat ini belum ada seorang pun anggota dewan yang menerima pengunjukrasa dari aliansi angkutan umum itu. (rn)
Asisten II Ekbang Muhammad Dimiatyhi menerima para pengunjukrasa dari aliansi angkutan umum dan betor (Foto : MS /rn)
