TEBINGTINGGI (MS) – BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kota Tebingtinggi, selama 3 hari, mulai Selasa – Kamis (10 – 12) menggelar simulasi pelatihan banjir bandang.
Simulasi itu dibuka Walikota Tebingtinggi Ir H Umar Zunaidi Hasibuan MM, Selasa (10/11/2020) di aula Hotel Malibou Jalan Sudirman kota setempat.
Walikota mengatakan keadaan cuaca dan iklim Indonesia sekarang ini, diprediksi masuk iklim yang disebut dengan La Nina yakni iklim dimana tekanan udara bergeser dari arah Selatan menuju Indonesia.
Jika di luar negeri dikenal dengan badai topan, tapi di Indonesia menjadi angin puting, jelas Walikota.
“Oleh sebab itu, tingkat hujan disertai angin kecang akan sering terjadi, isentitas curah hujan akan sangat tinggi, hal ini akan menimbulkan dampak banjir, angin puting beliung dan banjir kiriman dari hulu.
Menghadapi hal itu, maka dilaksanakan pelatihan menghadapi banjir bandang dan upaya mencegah tidak ada korban jiwa,” sebut Umar.
Dikatakan, banjir kalau empat jam ke atas tidak kering maka itu disebut banjir, jika dalam kurung waktu tidak mencapai empat jam itu disebut genangan.
Maka dari itu, peserta agar mengikuti pelaksanaan pelatihan hingga selesai, ambil ilmunya untuk diterapkan apabila Kota Tebingtinggi mengalami banjir bandang.
Oleh sebab itu, siap siaga bencana paling penting, personil gabungan harus meningkatkan kerjasamanya, terutama para relawan seperti Tagana harus ditingkatkan kemampuannya, pinta Walikota.
Sementara Kepala BPBD Kota Tebingtinggi, Wahid Sitorus mengatakan bahwa simulasi pelatihan banjir bandang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, wawasan dan kompetensi serta kapasitas masyarakat khususnya para kepala lingkungan di beberapa wilayah yang rawan bencana.
“Kita harapkan para peserta pelatihan ini bisa menjadi garda terdepan dalam penanggulangan bencana di Kota Tebingtinggi,” harapnya.
Laporan : napit