TEBINGTINGGI (MS) – Pemerintah Kota Tebingtinggi dan Forkopimda mengutuk keras pelaku bom di Gereja Katederal Makssar. Peristiwa ini jangan sampai menimbulkan issu sara khususnya di Kota Tebingtinggi.
Demikian disampaikan Wali Kota Tebingtinggi H Umar Zunaidi Hasibuan MM dalam kegiatan doa bersama mengusir wabah pandemi COVID-19 dan musibah bom gereja di Makkasar, Senin (29/03/2024) di lantai IV Balai Kota, Kota Tebingtinggi.
“Kita mendengar dan melihat kejadian bom di gereja di Makassar, kami atas nama Pemko Tebingtinggi bersama seluruh Forkopimda, mengutuk ini dan kami nyatakan tidak ada satu agama pun yang menghendaki teror ,” tegas Wali Kota.
Wali Kota meminta agar peristiwa itu jangan kaitkan dengan agama, ini adalah oknum – oknum pribadi yang tidak menghendaki kerukunan antar umat bergama terwujud di Indonesia.
“Mari kita berdoa semoga aktor pelaku tertangkap dan sampai dengan dalang dan akar – akar pelaku teroris. Kita menolak dan membenci perbuatan – perbuatan teror di tanah air. Kami juga meminta tokoh – tokoh umat, dengan sebaik – baiknya, agar tidak terpancing isu – isu berita hoax, ujaran kebencian yang sifatnya dapat merusak dan membuat nilai daripada kerukunan itu jauh ,” harap Umar Zunaidi.
Marilah kita sama- sama waspada dan mengendalikan agar tidak terjerumus kepada perpecahan dan sama – sama kita memerangi terorisme. Mari kita jaga kota kita dengan sebaik – baiknya dan tentunya kerukunan antar umat bergama dengan wujud toleransi.
Insyaallah sebentar lagi umat Kristiani merayakan Paskah dan umat Islam memasuki Bulan Suci Ramadhan. Marilah kita menghargai dan kami harapkan dari para tokoh lintas agama yang hadir bersama berdoa dari kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa, agar kita dilindungi dari segala cobaan dan godaan, penyakit, kesengsaraan dan dari segala perpecahan.
Mari kita teruskan ini kepada level dibawah, ke Kecamatan, Kelurahan ataupun ditingkat lingkungan yang ada, untuk mewujudkan bangsa yang kuat, amanah, damai dan sejahtera ,” tutup Wali Kota.
Kegiatan ditutup dengan doa bersama dipimpin masing – masing perwakilan agama Islam, Kristen, Katolik, Budha dan Hindu.
Laporan : napit