TEBINGTINGGI (MS) – Wali Kota Tebingtinggi H. Umar Zunaidi Hasibuan, MM menerima audiensi dari Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI), Dewan Masjid Indonesia (DMI) dan Korps Alumni Himpunan Mahasiwa Islam (KAHMI) Kota Tebingtinggi, Senin (15/2) di Balai Kota Tebingtinggi.
Turut mendampingi Wali Kota, Asisten Administrasi Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Bambang Sudaryono dan Kadis Kominfo diwakili Kabid Komunikasi Dinas Komunikasi dan Informatika Iswan Suhendi.
ICMI, DMI dan KAHMI senada menyampaikan kepada Wali Kota dukungan pembangunan UINSU di Kota Tebingtinggi.
Dalam audiensi tersebut, Wali Kota menyampaikan bahwa apa yang dilakukan Pemerintah Kota Tebingtinggi ini, bukan hanya untuk kepentingan pribadi, bukan golongan, ini semuanya adalah untuk meningkatkan kualitas SDM di Kota Tebingtinggi dan biaya murah Pendidikan Tinggi ada di Kota Tebingtinggi dan mampu menghidupkan ekonomi.
“Kita berpikir dengan Universitas Islam Negeri, tapi yang menentukan Kementerian Agama. Maka kita buat letter of intent kepada Kemenag. Kita minta Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM), supaya tidak nanti UIN yang dibuka Sekolah Agama, sementara di Kota Tebingtinggi sudah banyak.
Kita sepakat FKM. Oleh karena itu, dibentuklah tim berapa besar aset yang mau diserahkan, ternyata aset yang mau diserahkan Rp 15 milyar.
Di atas Rp 5 milyar berdasarkan aturan Kementerian Dalam Negeri harus mendapat persetujuan DPRD.
Sebenarnya aset lebih dari Rp 18 milyar, tapi Rp 3 milyar mereka tidak terima dan sudah diekspos UIN ke DPRD, bukan 1 Fakultas tapi 2 Fakultas, dan menjadi kampus V UIN. Kalau memungkinkan dikembangkan mereka akan mengembangkan Fakultas lain, ” papar Wali Kota.
Mengapa ini harus dihibahkan? karena tak mungkin dibangun UIN kalau tak dihibahkan tanahnya, tak boleh mereka membangun di atas tanah yang bukan milik mereka.
Penting, pertama, Pendidikan Tinggi Negeri ada di Tebingtinggi, kedua bagi masyarakat ekonomi lemah, bisa kuliah di situ. Dapat prioritas melalui jalur undangan.
“Nanti kalau sudah ada S1 mungkin S2 mereka buka di sini, itulah yang saya sampaikan. Kalau dibilang aset, Kota Tebingtinggi APBD dari pusat 85 persen hanya 15 persen yang kita sanggup kelola tiap tahun. Hibah bukan untuk kepentingan swasta, bukan untuk kepentingan pribadi, kelompok, untuk kepentingan pendidikan, itu yang saya sampaikan, ” Kata Walikota.
Pada kesempatan itu, ICMI, DMI dan Kahmi setuju dan mendukung penuh akan hal ini, ditandai dengan penyerahan dokumen pernyataan dukungan bangun UINSU di Tebingtinggi.
Laporan : napit