TEBINGTINGGI (mimbarsumut.com) – Ikatan Pelajar Al Washliyah (IPA) mengecam keras kasus bullying yang baru-baru ini terjadi di SMPN 2 Kota Tebingtinggi. Kasus ini mencuat setelah seorang siswa kelas 7, Habib Almunawar Sultoni, menjadi korban kekerasan oleh tiga teman sekelasnya.
Kronologi kejadian disampaikan oleh kakak korban, Nurlatifah, yang merupakan siswa kelas 8 di sekolah yang sama.
Menurut penuturan Nurlatifah, insiden mengerikan tersebut terjadi ketika salah seorang teman sekelas Habib memegang kedua tangannya. Sementara, seorang lainnya memukul dadanya hingga pingsan.
Ironisnya, peristiwa ini terjadi ketika Habib sedang sakit demam. Setelah kejadian, wali kelas Habib membawa dia ke Rumah Sakit Natama untuk mendapatkan perawatan medis.
Namun, Latifah menyatakan bahwa setelah insiden tersebut, wali kelas tidak dapat dihubungi dan tidak memberikan kabar lebih lanjut mengenai kondisi adiknya.
Wakil Ketua PD IPA Tebingtinggi, Faiz Rantisi dalam pernyataan resminya menyatakan, sangat terkejut dan marah dengan kejadian ini. Tindakan bullying seperti ini sangat tidak manusiawi dan harus dihentikan.
“Kami mendesak pihak sekolah untuk mengambil tindakan tegas terhadap para pelaku dan memastikan perlindungan bagi semua siswa,” tegas Faiz.
Ditambahkannya, bahwa peran sekolah sangat penting dalam mencegah kejadian serupa di masa depan. “Sekolah harus menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi setiap siswa. Kami meminta pihak sekolah bertanggung jawab atas hal ini karena terjadi di sekolah dimana pengawas terhadap siswa hingga bisa terjadi hal ini padahal jelas di atur dalam Pasal 76C UU 35/2014 mengatur setiap orang dilarang menempatkan, membiarkan, melakukan, menyuruh melakukan, atau turut serta melakukan kekerasan terhadap anak.
IPA juga mendesak pihak berwenang dan dinas pendidikan untuk melakukan investigasi menyeluruh terkait kasus ini.
“Kami berharap ada tindakan yang cepat dan tegas dari pihak terkait untuk menyelidiki kasus ini dan memberikan sanksi yang sesuai kepada para pelaku,” ujar Faiz Rantisi.
Kasus ini telah menimbulkan keprihatinan yang mendalam di kalangan masyarakat Kota Tebingtinggi dan menjadi pengingat akan pentingnya menciptakan lingkungan sekolah yang bebas dari kekerasan dan intimidasi.
Ikatan Pelajar Al Washliyah berkomitmen untuk terus memperjuangkan hak-hak siswa dan berperan aktif dalam memerangi segala bentuk kekerasan di lingkungan pendidikan.
Laporan : jihan