Jubileum 100 Tahun HKBP Tebingtinggi Sukses. Sekjen Harus Ada Sukacita, Syukur dan Solidaritas

TEBINGTINGGI (mimbarsumut.com) – Puncak pesta Jubileum 100 tahun HKBP Tebingtinggi, berlangsung khikmad dan penuh suka cita, Minggu (24/09/2023) di HKBP Jalan Kartini Kota Tebingtinggi.

Kebaktian minggu pada acara puncak Jubileum 100 tahun HKBP Tebingtinggi dipimpin langsung Sekjen HKBP Pdt Dr Viktor Tinambunan MST.

Acara kebaktian diawali penyambutan barisan prosesi Sekjen HKBP, Praeses, para Pendeta, panitia, para tokoh HKBP dan undangan mewakili pemerintah. Barisan prosesi ini diiringi pianika anak – anak sekolah minggu.

Selanjutnya, dilakukan pengalungan bunga kepada Sekjen HKBP Pdt Dr Viktor Tinambunan, Praeses HKBP Distrik XIV Tebingtinggi Deli Pdt Sikpan KP Sihombing MTh MPd, Pendeta Resort HKBP Tebingtinggi Pdt Bikwai H. Simanjuntak MTh, Ketua panitia Jubileum Johanson SMT Pasaribu sekaligus melakukan penandatanganan prasasti. Turut mendapat pengalungan bunga anggota DPRD Sumut Delpin Barus ST. Dan, dilanjutkan pelepasan balon.

Dalam acara kebaktian minggu, Sekjen HKBP Pdt Dr Viktor Tinambunan memberikan ulos kepada anggota DPRD Sumut Delpin Barus yang telah memperjuangkan bantuan anggaran untuk pembangunan pagar Gereja HKBP Tebingtinggi.

Dalam khotbahnya, Sekjen HKBP Pdt Viktor Tinambunan menyampaikan pesta Jubileum 100 tahun harus ada 3 S yaitu sukacita, syukur, solidaritas (kepedulian). Walau banyak persoalan ragam hidup, namun harus bersyukur kepada Allah.

“Berjubelium harus hati senang dengan penuh sukacita. Tidak merayakan dengan bersungut – sungut atau tidak semangat. Harus nampak aura sukacita. Pesta hari ini yaitu sukacita, kalau sudah sukacita akan memberitakan kabar kemana -mana termasuk media sosial dan yang lain,” terang Victor.

Kemudian kata Sekjen HKBP itu S yang kedua yaitu Syukur sebagai ucapan terimakasih puji-pujian kepada Tuhan. Menurutnya, kurang semangat jemaat HKBP belakangan ini, terlihat dari kehadiran jemaat setiap Minggu.

“Sesuai survey sekitar 32 persen jemaat HKBP yang aktif gereja. 32 persen jemaat yang benar dan bersungguh-sungguh walau ada hambatan seperti hujan untuk bergereja,” terangnya.

Dia juga mengajak jangan jemaat HKBP “ayam kampung”. Artinya beribadah Minggu ini namun Minggu depan ibadah sudah absen. Harusnya semangat dalam beribadah setiap Minggu harus hadir untuk ungkapan syukur dan memuji Tuhan.

“Ada lagi jemaat HKBP kapal selam, saat waktu 24 Desember banyak bergereja HKBP karena mau ber-Natal, dan gereja banyak mendirikan traktak. Namun lewat 26 Desember tidak seperti semangat mendirikan traktak namun kembali ke 32 persen lagi persentasenya,” tutur dia

Sekjen HKBP itu juga mengajak jemaat tidak sebagai Kristen “bangkai”. Artinya jemaat itu diketahui saat mau dikebumikan baru diketahui jemaat HKBP atau tidak pernah bergereja.

“Rajin bergereja. Jemaat HKBP ayam kampung, bangkai dan kepal selam itu kita ajak bergereja karena bukan tugas parhalado saja untuk mengimbau untuk beribadah. Agar ada makna dari pesta jubileum. Kita berharap Minggu depan ada persentase meningkat untuk beribadah,” ajak dia.

Terakhir ketiga S yaitu Solidaritas. Yaitu kepedulian terhadap sesama yang miskin dan yang bermasalah. Kepedulian terhadap ciptaan Tuhan. Pesta jubileum harus ada kepedulian untuk lingkungan hidup, saat ini cuaca semakin panas, dan kerap banjir.

Menurut dia, Indonesia punya prestasi negatif tingkat internasional, juara 1 sedunia yaitu pembabatan Hutan. Habis pohon itu bikin panas dan Indonesia juara dunia dalam penghasiil sampah plastik di sungai dan laut hingga banyak ikan mati karena makan plastik.

“Jubileum harus ada rasa kepedulian kepada sesama yaitu sama bertugas merawat lingkungan hidup. Jangan perbanyak sampah namun kita perbanyak tanam-tanaman untuk merawat alam ciptaan Tuhan,” ajak dia menutup.

Laporan : napit

Print Friendly, PDF & Email

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed