Kepala BNPB Pusat dan Gubsu Tinjau Sungai Padang Tebingtinggi * 10 Kabupaten / Kota Dapat Bantuan Rp 500 Juta, Prov. Sumut Rp 1 Miliar

Walikota Tebingtinggi Umar Zunaidi Hasibuan kepada Kepala BNPB Doni Munardo dan Gubsu Edy Rahmayadi menjelaskan kondisi Sungai Padang sepanjang 16 Km, mana yang sudah dibangun tembok penahan banjir (bronjong) dan yang belum, supaya dapat mengantisipasi banjir jika debit sungai Padang naik.

TEBINGTINGGI (MS) – Kepala BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) Pusat Letjen TNI Doni Munardo dan Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi meninjau Sungai Padang tepatnya lokasi perbaikan tanggul yang pecah sehingga membuat Kota Tebingtinggi banjir, Jumat (11/12/2020).

Kehadiran rombongan Kepala BNPB Pusat Doni Munardo dan Gubsu Edy Rahmayadi disambut Walikota Tebingtinggi Umar Zunaidi Hasibuan di lokasi perbaikan tanggul yang jebol di Kel. Tanjung Marulak Kec. Rambutan, Kota Tebingtinggi.

Dalam kunjungan tersebut, Walikota Umar Zunaidi Hasibuan menjelaskan sungai Padang sepanjang 16 Km, belum semua dapat dibuat bronjong atau tembok penahan banjir.

“Akibat pinggiran sungai Padang belum semua dibuat tembok penahan banjir atau bronjong, maka saat air sungai naik karena banjir di hulu, maka air akan meluap dan membuat Kota Tebingtinggi banjir,” ungkap Walikota.

Walikota berharap, BNPB dapat membantu Kota Tebingtinggi agar seluruh pinggiran sisi kiri dan kanan Sungai Padang dapat dibangun tembok penahanan banjir (bronjong). Selain itu, pendangkalan sungai Padang dapat dikeruk.

Usai memantau Sungai Padang dan perbaikan tanggul, Kepala Kepala BNPB Pusat menyerahkan bantuan untuk 10 kabupaten / kota masing – masing Rp 500 juta dan untuk Sumut Rp 1 miliar. Bantuan tersebut untuk mengatasi COVID -19 dan warga masyarakat korban dampak banjir.

Sebanyak 10 kabupaten / kota yang menerima bantuan yakni, Kota Tebingtinggi, Binjai, Deli Serdang, Tanjungbalai, Sergai, Langkat, Medan, Labura, Asahan, Batubara dan Provinsi Sumut (Rp 1 milyar).

Doni Munardo memuji Sumatera Utara dalam penanganan COVID -19 yang belakangan ini semakin dapat ditekan. Semua pihak harus terlibat dalam penanganan COVID-19 sehingga kasus COVID- 19, tidak bertambah.

Dengan demikian tenaga medis / kesehatan bisa optimal bekerja. Perlu diketahui, tenaga dokter dari Sumatera Utara mendapat angka kematian yang cukup relatif tinggi. Oleh karenanya, perlu kerja keras untuk dengan tetap melakukan Prokes 3 M.

Laporan : napit

Print Friendly, PDF & Email

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed