TEBINGTINGGI (MS) – Kalangan kontraktor di Kota Tebingtinggi menduga adanya permainan proyek di Dinas PUPR (Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat) Kota Tebingtinggi. Untuk mendapat proyek, pihak kontraktor harus terlebih dahulu membayar uang fee.
Ironisnya, fee yang dibayar di depan sesuai nilai proyek sangat mencekik leher, sehingga memberatkan bagi kontraktor. Selain itu, ada oknum yang sudah jauh hari menyerahkan sejumlah uang agar bisa mendapat jatah proyek tahun ini.
“Kita sangat menyesalkan adanya permainan proyek di Dinas PUPR Kota Tebingtinggi,” tegas Edy Sahputra kepada mimbarsumut.com, Rabu (10/03/2021).
Disebutkannya, permainan untuk mendapat proyek dengan membayar di muka, sudah lama terjadi di Dinas PUPR dan beberapa dinas lainnya. “Jangan berharap mendapat proyek kalau belum ada membuat ‘ikatan’ dengan menyerahkan ‘mahar’ ke Dinas PUPR,” ungkap Edy Sahputra.
Edy Sahputra merasa kesal dengan cara – cara permainan Dinas PUPR Kota Tebingtinggi yang juga dituding ‘memelihara’ beberapa rekanan kontraktor sehingga mereka sulit untuk mendapat pekerjaan di Dinas PUPR, demikian juga beberapa dinas lainnya.
“Untuk memastikan ‘permainan’ mendapat proyek di Dinas PUPR, kami sulit menemui Kadis PUPR Rusmiaty Harahap,” ungkap Edy Sahputra.
Kadis PUPR yang coba dikonfirmasi mimbarsumut.com juga tidak berhasil. Di temui di Dinas PUPR, Kadis belum masuk kantor. Saat dihububungi melalui telepon selularnya juga tidak bersedia menjawab kendapatipun HP aktif. Demikian juga, pertanyaan melalui WA tidak direspon Kadis PUPR
Laporan : napit