TEBINGTINGGI (MS) – Dalam rangka pemulihan ekonomi masyarakat petani selama situasi pandemi COVID-19 dan untuk mendukung program kerja Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID), Pemko Tebingtinggi beserta unsur Forkopimda, Dinas Tanaman Pangan Hortikultura Provinsi Sumatera Utara dan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Utara melaksanakan kegiatan panen bersama bawang merah dan cabai merah, Senin (29/03) di Kelurahan Mekar Sentosa Kecamatan Rambutan, Kota Tebingtinggi.
Selain melakukan panen, kegiatan juga dirangkai dengan memberikan bantuan bibit dan pakan ikan kepada kelompok budidaya ikan kolam terpal, pemberian bantuan pupuk cair, pestisida dan benih sayuran serta melaksanakan tanam bersama, tanaman hortikultura di Area Kelompok Tani dalam mendukung Kampung Tangguh.
Kegiatan ini dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan petani dimana sektor pertanian dianggap lebih mampu bertahan di masa pandemi COVID-19 serta merupakan bentuk kepedulian Pemerintah akan pentingnya sektor pertanian.
Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Utara, Harry Baskoro menyampaikan pada Tahun 2020, kondisi ekonomi Indonesia terdampak signifikan oleh pandemi COVID-19, yang mengalami penurunan pertumbuhan dibanding tahun 2019, tetapi untuk sektor pertanian lebih mampu bertahan.
“Secara tahunan, perekonomian Sumatera Utara mencatat penurunan pertumbuhan -1,07% yang dibanding dengan tahun 2019 sangat berbeda yang tumbuh sebesar 5,22%. Namun lapangan usaha (sektor) pertanian dapat tumbuh positif. Oleh sebab itu sektor pertanian perlu menjadi perhatian bersama untuk peningkatan ekonomi Sumut di tengah kegiatan vasinasi yang masih berjalan,” jelasnya.
Adri Nasution Kasi Tanaman Obat dan Hortikultura Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sumutera Utara dalam sambutannya menyampaikan bahwa dinas TPH Sumut terus mengucurkan bantuan untuk Kota Tebingtinggi baik itu cabe merah, bawang merah, jagung dan komoditi lainnya.
“Pada Tahun 2020 kemarin kita alokasikan bawang merah seluas 9 hektare dimana kita bagi dalam beberapa tahapan. Untuk cabe merah dialokasikan sekitar 5 hektare. Dengan adanya bantuan dari provinsi marilah kita sama-sama tingkatkan produksi bawang merah serta meningkatkan kesejahteraan petani di Kota Tebingtinggi,” jelas Adri.
Sementara, Sekdako Tebingtinggi Mhd Dimiyathi menyampaikan terima kasih kepada Bank Indonesia dan Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sumatera Utara yang telah memberikan bantuan, sehingga kelompok tani di Kel. Mekar Sentosa dapat melaksanakan kegiatan pertaniannya dengan lebih baik lagi.
Sekda juga menjelaskan tantangan yang dihadapi dalam sektor pertanian di Kota Tebingtinggi saat ini adalah lahan pertanian yang mengalami penyusutan, sehingga dibutuhkan strategi yang tepat untuk mencapai target yang telah ditetapkan oleh pemerintah pusat atau provinsi.
“Lahan pertanian di Kota Tebingtinggi secara existing hari ke hari, tahun ke tahun mengalami penyusutan, sementara sektor pertanian masih menjadi sektor andalan oleh pemerintah.
Oleh karena itu, bagaimanapun strateginya, OPD teknis dalam hal ini DKPP harus dapat lebih optimal, bagaimana mencapai target-target yang telah ditetapkan pemerintah pusat atau pun provinsi,” jelas Sekdako.
“Ketahanan pangan adalah hal yang utama yang harus dipikirkan bagaimana memenuhi kebutuhan pangan, bagaimana mengembangkan ketahanan pangan sesuai dengan situasi dan kondisi di wilayah masing – masing,” ucap Sekda.
Dengan melakukan (inovasi) kombinasi pada sektor pertanian diharapkan mampu mempercepat pemulihan ekonomi dan petumbuhan ekonomi dapat tercapai. Ekonomi yang baik akan berbanding lurus dengan meningkatknya kesejahteraan masyarakat.
“Kita harus punya inovasi-inovasi sehingga pemulihan ekonomi kita bisa lebih cepat lagi, kita tidak melulu terpaku pada satu kegiatan tetapi bagaimana kita bisa inovasi, kita bisa combine kegiatan-kegiatan lain semata-mata tujuannya untuk meningkatkan perekonomian kita,” tutup Sekda.
Laporan : napit