Pekerjaan Sanimas IDB KSM Perjuangan Tambangan Hulu Longsor, Nyaris Ngambil Korban

Keterangan gambar : Tanah galian Pekerjaan Sanitasi Masyarakat (Sanimas) Islamic Development Bank (IDB) yang dilaksanakan KSM Perjuangan Kelurahan Tambangan Hulu Kecamatan Padang Hulu Kota Tebingtinggi, longsor dan nyaris makan korban jiwa. (Foto MS / Tonga)

TEBINGTINGGI (MS) – Pekerjaan Sanitasi Masyarakat (Sanimas) Islamic Development Bank (IDB) yang dilaksanakan KSM Perjuangan Kelurahan Tambangan Hulu Kecamatan Padang Hulu Kota Tebingtinggi, memakan korban.

Walupun tidak merengut korban jiwa, namun kejadian itu sempat membuat heboh warga sekitar yang terjadi pada, Rabu (28/11/18) sekira pukul 15.25 WIB. Korban Nanda (25) warga Lingkungan I Kel.Tambangan Hulu, terbimbun longsoran tanah saat berada didalam korekan Sanitasi bersama temannya.

Namun Nanda tertimbunan longsoran yang sangat banyak  sehingga tenggelam dan harus mendapat perolongan dengan melakukan pengorekan manual oleh warga. Jiwa Nanda pun akhirnya dapat tertolong dan langsung dibawa ke rumah sakit terdekat untuk me dapat pertolongan yang intensif. Sedang teman Nanda tidak mengalami cedera apapun.

Menurut Armain warga sekitar lokasi bahwa perkerjaan Sanimas IDB  di Gang KB Lingkungan I Kelurahan Tambangan Hulu Kecamatan Padang Hilir itu dengan dana lebih kurang  Rp 425 juta.  Awal keberadaan sanitasi ini disinyalir sudah menuai masalah. Menurutnya bahwa pinjam pakai tanah tersebut tidak jelas dan terjadi perselisihan antar keluarga. Juga kepengurusan KSM nya tidak jelas disebabkan bahwa kepengurusannya ganda dengan kepengurusan BKM, yang menurut aturannya, ini tidak dibenarkan.

Disamping itu, masyarakat keberatan pembangunan Ipal ini, di lokasi tersebut yang persis dipinggir jalan setapak dan parit di lingkungan itu. Selain itu juga rembuk warga tidak mencerminkan sosialisasi yang baik, jelas Armain.

Ia juga menceritakan kronologis kejadian, saat itu pekerjaan pengorekan dilakukan dengan menggunakan alat berupa beko sesuai dengan lebar dan dalam yang telah ditentukan. Kemungkinan setelah mencapai kedalamannya, pada saat itu korban sebagai buruh masuk ke dalam untuk memasang penahan atau cerocok. Tiba-tiba tanah yang dekat parit longsor sehingga menimbun dirinya. Beruntung, hal itu, diketahui pekerja yang lain sehingga dapat tertolong, jelasnya.

l

Menanggapi kejadian ini, Anggota DPRD Kota Tebingtinggi Ir Zainal Arifin Tambunan, sangat menyesalkan kejadian tersebut. Karena itu dirinya meminta agar Satuan Kerja (Satker) yang menangani Sanimas ini mengoptimalkan pengawasan pekerjaan, khususnya yang menyangkut galian untuk menyesuaikannya di lokasi pekerjaan.

“Kalau tidak perlu menggunakan alat berat, yah tidak usah,  kan lebih bagus pengorekan manual yang dapat menampung banyak tenaga kerja. Disamping itu juga harus memperhatikan kondisi tanahnya”, ujar Zainal Arifin.

Zainal juga menambahkan bahwa dalam program ini ada pendamping masyarakat yang disebut fasilitator (tehnik, pemberdayaan, mangement). Apakah mereka ada dan terlibat dalam pelaksanaan pekerjaan ini. Yang menurut aturannya, fasilitator ini harus stand by di lapangan saat pekerjaan.

Sementara Kepala Satker Tora Daeng Masaro dari Dinas PUPR Kota Tebingtinggi, ketika dikonfirmasi tentang kejadian ini, tidak berhasil bahkan saat dihubungi melalui phone selulernya, sedang tidak aktif. (Tonga).

Print Friendly, PDF & Email

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed