Pemko Tebingtinggi, Polres dan TNI Bergandeng Tangan Vaksinasi Masyarakat

Wali Kota Tebingtinggi H Umar Zunaidi Hasibuan, Dandim 0204 /DS Letkol. Kav. Jackie Yudha, S.Sos M.Han, Kapolres Tebingtinggi AKBP Agus Sugiyarso SIK saat menyaksikan penyintikan vaksin kepada warga

Feature : Ridwan Napitupulu

Untuk menekan angka pertambahan masyarakat Kota Tebingtinggi terpapar COVID-19, Pemerintah Kota, Polres dan TNI bergandeng tangan memberikan (pembentukan) kekebalan tubuh melalui program vaksinasi bagi masyarakat Kota Tebingtinggi mulai dari yang berusia 18 tahun hingga lansia.

Sebelum, program ‘Vaksinasi Massal’ digelar Polres Tebingtinggi dalam rangka HUT Bhayangkara ke – 75 dan kegiatan ‘Serbuan Vaksinasi’ dalam rangka memperingati HUT ke – 71 Kodam I Bukit Barisa – Kodim 0204/DS, pada hari Minggu – Senin (27-28/06/2021), jauh sebelumnya, Pemko Tebingtinggi sendiri sudah melakukan vaksinasi secara bertahap yang diawali vaksinasi kepada pejabat pimpinan daerah, pelayan publik, tenaga kesehatan (nakes), tenaga pendidik, dan lansia serta masyarakat umum.

Namun, dalam vaksinasi yang dilakukan Pemko Tebingtinggi melalui tim vaksinasi dan Dinas Kesehatan, berkajalan lamban dan sempat terkendala akibat stok vaksin yang dibutuhkan tidak mencukupi dengan jumlah masyarakat Kota Tebingtinggi yang akan divaksinasi.

Sebelumnya Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit, Dinas Kesehatan Kota Tebingtinggi dr. Henny Sri Hartati menyebutkan, Pemko Tebingtinggi menargetkan jumlah yang divaksin sebanyak 29.499 orang dan sampai ini yang sudah terealisasi sekitar 4.700-an orang.

Ia mengatakan Pemerintah Pusat melalui Kemenkes memberikan jatah vaksin secara bertahap dan Pemkot Tebingtinggi sudah menyampaikan kebutuhan vaksinasi untuk seluruh warga dan masyarakat.

Pendistribusian vaksin saat ini tidak lagi melalui Provinsi, sekarang Bio Farma langsung yang mendistribusikan ke Dinas Kesehatan tiap – tiap daerah sesuai dengan arahan Kemenkes. Dan Wali Kota Tebingtinggi sudah meminta langsung ke Kemenkes terkait kebutuhan vaksin di Kota Tebingtinggi. Jadi kita masih terus menunggu arahan dari Kemenkes, jelas dr. Henny.

“Kita bisa memberikan jatah vaksin ini kepada orang lain, harus sesuai dengan arahan Kemenkes. Jika vaksin ini kita berikan kepada selain lansia dan guru, maka kita tidak bisa meminta vaksin lagi karena sudah tidak sesuai dengan yang didistribusikan mereka,” katanya.

Terkait peruntukan masyarakat umum, dr. Henny memperkirakan bulan Juli 2021 akan terealisasi tetapi semua ini tergantung dari arahan Kemenkes selaku penanggung jawab pengelolaan vaksinasi di Indonesia.

Untuk masyarakat umum (vaksinasi) diperkirakan bulan Juli tetapi inipun masih menunggu pembahasan lebih lanjut lagi. Yang pastinya terkait vaksinasi, sudah diatur di dalam Permenkes No. 10 Tahun 2021.

Akhirnya, keinginan masyarakat Kota Tebingtinggi untuk bisa divaksinasi terbantu dengan adanya program ‘Vaksinasi Massal’ yang dilakukan Polres Tebingtinggi dalam rangka HUT Bhayangkara. Polres Tebingtinggi dalam kegiatan vaksinasi itu, menargetkan 2000 orang warga harus divaksinasi dalam satu hari mulai dari usia 18 tahun hingga lansia. Masyarakat Kota Tebingtinggi yang mendapat kabar baik itu, langsung ikut mendaftar sebagai peserta vaksinasi.

Ada dua ribuan masyarakat Kota Tebingtinggi antusias untuk ikuti vaksinasi yang digelar Polres di GOR Asber Nasution Jalan Gunung Leuser. Sejak pagi hari, warga Kota Tebingtinggi sudah mengambil nomor antrian sesuai kecamatan masing – masing dan warga hanya menunjukkan KTP sudah bisa ikut sebagai peserta vaksinasi.

Membludaknya warga menunggu antrian vaksinasi, membuat dua warga jatuh pingsan dan dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Kota Tebingtinggi atas nama Ajeng Frislia Napire warga Kec. Padang Hilir dan ke Rumah Sakit Kumpulan Pane atas nama Sri Irawati Siregar warga Kec. Rambutan Kota Tebingtinggi.

Kegiatan vaksinasi massal itu, ditinjau Direktur Samapta Poldasu Kombes Yus Nurjaman yang disambut Kapolres Tebingtinggi AKBP Agus Sugiyarso, SIK dan Wali Kota Tebingtinggi Umar Zunaidi Hasibuan.

Kapolres Tebingtinggi AKBP Agus Sugiyarso menyampaikan harapan dengan diadakan vaksin massal itu, akan dapat memutus mata rantai penyebaran COVID-19 di Kota Tebingtinggi karena masyarakat sudah mendapat kekebalan tubuh, kendatipun orang yang sudah divaksinasi masih tetap bisa terpapar COVID-19.

“Menurut para pakar kesehatan yang effektif mencegah penyebaran COVID-19 adalah dengan mematahui protokol kesehatan dan melalui vaksinasi,” ujarnya sembari mengatakan, membludaknya masyarakat mengikuti vaksinasi menunjukkan indikasi bahwa warga Tebingtinggi ingin hidup sehat dan bebas dari COVID-19.

Pelaksanaan vaksinasi massal itu, tetap mematuhi Protokol Kesehatan (Prokes) COVID-19, para peserta wajib memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan terlebih dahulu. Peserta dengan sabar menunggu antrian sesuai kecamatan masing – masing.

Jumlah peserta vaksinasi yang mendaftar melebihi target 2000 orang, namun setelah dilakukan pemeriksaan kondisi kesehatan peserta vaksin, banyak juga yang tidak memenuhi syarat untuk divaksin, seperti halnya kondisi tubuh kurang sehat, mengalami hipertensi, penyakit gula dan lain – lain penyakit.

Masyarakat Kota Tebingtinggi yang dilvaksinasi yakni untuk Kec. Tebingtinggi Kota 319 orang, gagal 55 orang, Kec. Padang Hilir divaksin 378 orang, gagal 33 orang, Kec. Padang Hulu divaksin 257 orang, gagal 8 orang, Kec. Rambutan divaksin 358 orang, gagal 16 orang, Kec. Bajenis divaksin 374 orang, gagal 30 orang.

Bagi masyarakat Kota Tebingtinggi yang belum mendapat kesempatan divaksinasi, kembali mendapat kesempatan dengan adanya kegiatan HUT ke – 71 Kodam I BB, Kodim 0204/DS yang menggelar ‘Serbuan Vaksinasi’ secara serentak di 9 Puskesmas yang ada di Kota Tebingtinggi, Senin (28/06/2021).

Kegiatan vaksinasi yang dilakukan disetiap Puskesmas Kota Tebingtinggi juga diserbu warga. Prokes pelaksanaan vaksinasi juga dilakukan secara ketat, warga harus sabar antri menunggu giliran.

Vaksinasi itu, turut dihadiri Wali Kota Tebingtinggi Umar Zunaidi Hasibuan, Dandim 0204/DS Letkol. Kav. Jackie Yudha, S.Sos M.Han, Danramil 13/TT Kapt. Inf. Budiono, Kapolsek Padang Hilir Kompol P. Manurung, Kadis  Kominfo Dedi Parulian Siagian, Kaban Kesbangpol Zubir Husni Harahap, Sekretaris Dinas Kesehatan Drs. Zahra, Juru Bicara (Jubir) COVID-19 dr. Henny Sri Hartati, Camat Padang Hilir Ramadhan Barqah Pulungan, perwakilan Lurah dan Kepala Lingkungan (Kepling) di Kec. Padang Hilir dan Kec. Tebingtinggi Kota.

Dandim 0204/DS Letkol.Kav.Jackie Yudha, S.Sos M.Han mengatakan bahwa serbuan vaksinasi adalah program pemerintah pusat untuk memutus mata rantai penularan COVID-19.

Masyarakat dihimbau untuk mengikuti program vaksinasi COVID-19. Untuk menghindari kerumunan maka kegiatan disebar ke 9 Puskesmas. TNI, Polri dan Pemerintah Kota bersama dengan Puskesmas akan melakukan vaksinasi secara terus-menerus.

“Bapak Presiden sudah menyatakan sendiri tanggal 25 Juni lalu, bahwa seluruh Warga Negara Indonesia (WNI) dihimbau menggunakan vaksin, dengan target per hari 1 juta vaksin. Kita sebar ke – 9 Puskesmas untuk menghindari kerumunan agar masyarakat tidak terlalu jauh menjangkau kegiatan vaksinasi. Kita akan melakukan stimultan terus – menerus, bergandengan tangan Pemerintah Kota, TNI dan Polri. Teriring doa, semoga kita diberi kesehatan dan semoga pandemi ini segera berakhir ,” ujar Dandim 0204/DS.

Wali Kota Umar Zunaidi mengatakan, Kodim 0204/DS menyumbang 1.000 vaksin dan kegiatan tersebut merupakan bagian untuk mengejar target program vaksinasi.

“Kita harus ucapkan terimakasih kepada Kodim 0204/DS karena perhatian kepada warga Kota Tebingtinggi sangat tinggi. Kodim hari ini menyumbang 1.000 vaksin, ini pertama dan selanjutnya akan kembali dibantu. Kemarin Polres juga sudah melakukan vaksinasi bagi 2000 warga Kota Tebingtinggi,” ucap Wali Kota.

Lebih lanjut ditambahkan Wali Kota, agar masyarakat calon penerima vaksin jujur akan kondisi tubuh. Konsultasi dengan tim vaksinator perlu dilakukan sebelum melakukan vaksinasi. Apabila setelah vaksinasi ada timbul efek samping seperti gejala atau gangguan kesehatan agar segera melapor ke Puskesmas.

“Disini ada observasi, diteliti bisa atau tidak divaksin, kalau tensi tinggi atau kondisi tubuh lemah, tak akan divaksin. Tolong ini adalah bagian yang harus jujur kepada tim vaksinator, kepada Lurah untuk memantau.

Apabila ada gangguan setelah divaksin, agar melapor ke Puskesmas. Tapi tidak ada gangguan kepada Bapak, Ibu. InsyaAllah aman saja. Jadi jangan takut. Walaupun sudah divaksin, ini bukan berarti kebal. Protokol kesehatan harus dijaga. Pakai masker, cuci tangan dan menjaga jarak,” tegas Wali Kota.

Print Friendly, PDF & Email

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed