Saat ini, jajaran Polres Tebingtinggi bersama TNI, Pemko dan instansi terkait gencar melakukan penyuntikan vaksin bagi masyarakat Kota Tebingtinggi. Bukan hal mudah bagi Polres / TNI dan Pemko serta instansi terkait mengajak masyarakat untuk ikut vakasinasi. Kesadaran masyarakat Kota Tebingtinggi untuk ikut vaksinasi masih kurang. Terbukti, sejak program vaksinasi dimulai di Kota Tebingtinggi, masyarakat ada yang menyambut dan ada yang tidak bersedia divaksin dengan alasan takut akan ada resiko ke depan atau setelah disuntik. Jangankan untuk ikut vaksinasi, Protokol Kesehatan (Prokes) COVID-19 dengan menerapkan 5M masih ada juga yang membangkang alias tidak patuh.
Kendatipun demikian, tidak membuat surut dan kendor jajaran Polres Tebingtinggi, TNI, Pemko dan instansi pemerintah dan swasta melakukan vaksinasi dan himbauan di tengah – tengah masyarakat untuk tetap mematuhi Prokes COVID-19 khususnya memakai masker setiap melalukan aktivitas di luar rumah. Jajaran Polres Tebingtinggi melalui ujung tombak Bhabinkamtibmas, Polsek – Polsek, demikian juga TNI melalui Bhabinsa serta Pemko Tebingtinggi melalui Dinas Kominfo terus melakukan pendekatan dan himbauan serta edukasi kepada masyarakat agar mengerti akan pentingnya suntik vaksin dan mematuhi Prokes COVID-19.
Pada setiap kegiatan vaksinasi, baik Kapolres Tebingtinggi AKBP Kunto Wibisono maupun Wali Kota Tebingtinggi H. Umar Zunaidi Hasibuan tidak pernah bosan memberikan edukasi kepada masyarakat supaya paham akan pentingnya dilakukan suntik vaksin dosis I dan dosis II. Bahkan, yang terpenting harus tetap mematuhi Prokes COVID-19 dengan menerapkan 5 (memakai masker, mencuci tangan, mengatur jarak, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas).
Kapolres Tebingtinggi AKBP Kunto Wibisono dan Wali Kota Umar Zunaidi Hasibuan selalu memberikan pemahaman bahwa hanya dengan cara ikut vaksinasi seluruh masyarakat Kota Tebingtinggi mulai umur 12 tahun hingga Lansia (lanjut usia) perkembangan virus corona bisa dihentikan, dengan catatan tetap mematuhi Prokes COVID-19 walaupun sudah mendapat suntik vaksin dosis I dan II. Jika masyarakat Kota Tebingtinggi memiliki kesadaran akan pentingnya vaksinasi, pasti target mencapai 100% sudah bisa tercapai jauh sebelumnya.
Program vaksinasi ini awalnya berjalan lambam di Kota Tebingtinggi, akibat stok vaksin yang diterima Dinas Kesehatan tidak sesuai yang dibutuhkan maupun diharapkan. Kegiatan vaksinasi tidak berlangsung secara kontineu karena harus menunggu ketersediaan vaksin. Bahkan, masyarakat yang memiliki kepedulian terhadap program vaksinasi nasional ini, rela antri berjam – jam asalkan berhasil mendapat suntikan vaksin. Karena ketersediaan vaksin masih langka, petugas terpaksa membatasi jumlah peserta vaksinasi.
Namun, saat ini berbanding terbalik. Vaksin sudah tersedia akan tetapi warga masyarakat yang akan divaksin tidak datang ke lokasi vaksinasi walaupun diketahui masih banyak warga yang belum mendapat suntikan vaksin. Dengan berbagai program vaksinasi yang dilakukan Polres, TNI, Pemko dan instansi pemerintah maupun swasta, target yang diharapkan belum memuaskan karena masih rendahnya minat masyarakat untuk ikut program vaksinasi.
Mengantisipasi rendahnya niat sebagian masyarakat untuk divaksinasi, akhirnya Kapolres Tebingtinggi membuat daya tarik agar mayarakat khususnya Lansia yang bersedia divaksinasi diberikan sembako berupa beras 5 -10 Kg. Kendatipun program vaksinasi dapat beras dilakukan, namun target yang diharapkan belum tercapai. Selanjutnya, untuk mencapai target yang diharapkan, dimana sebelum tanggal 20 Desember 2021 target vaksinasi di Kota Tebingtinggi harus mencapai 70% , jajaran Polres Tebingtinggi bersama vaksinator dari Puskesmas terpaksa melakukan vaksinasi door to door di setiap keluarahan yang ada di Kota Tebingtinggi.
Selain itu, untuk memastikan seluruh pelajar yang berusia 12 tahun keatas sudah divaksinasi, petugas Polres menyisir semua sekolah yang ada di Kota Tebingtinggi. Para pelajar berusia 12 tahun keatas belum divaksin, terpaksa diangkut naik mobil dinas Polisi ke lokasi vaksinasi. Usai disuntik vaksin, para pelajar kembali diantar ke sekolah masing – masing. Target vaksinasi bagi pelajar lebih kurang 18 ribu orang bisa dikatakan mencapai walaupun masih ada diantara mereka belum disuntik vaksin dengan alasan orang tua belum memberikan izin dan karena alasan penyakit.
Dari Plt Kadis Kesehatan Kota Tebingtinggi yang juga Jubir COVID-19 dr. Henny, diterima data bahwa pencapaian vaksinasi di Kota Tebingtinggi pada akhir November 2021, masih 63%. Maka, untuk mencapai target 70% harus dilakukan vaksinasi minimal sebanyak 600 orang / hari dimulai dari tanggal 06 – 20 Desember 2021 (sebelum diberlakukannya PPKM secara nasional).
Untuk mengejar target tersebut, saat ini di Kota Tebingtinggi setiap hari dilakukan vaksinasi dan dipusatkan di Anjungan Sri Mersing Lapangan Merdeka Kota Tebingtinggi. Target minimal setiap hari adalah menghadirkan 150 orang / kecamatan. Pelaksanaan vaksinasi dapat dilakukan di Kantor Kecamatan dan Kantor Kelurahan.
Untuk mengejar sampai tanggal 20 Desember 2021 target 70 % masyarakat Kota Tebingtinggi sudah divaksinasi, jajaran Polres Tebingtinggi saat ink bersama Kepling turun ke lingkungan untuk menyisir masyarakat yang belum divaksinasi dan dihimbau serta diberikan pahaman pentingnya vaksinasi. Selain mengimbau warga, petugas juga tetap meminta agar mematuhi dan menjalankan Prokes COVID-19.
Terkait data jumlah penduduk dan berapa secara real masyarakat Kota Tebingtinggi yang sudah divaksinasi, baik Kapolres maupun Wali Kota meminta Dukcapil dan Dinas Kesehatan melakukan kesamaan data entri.
Kapolres dan Wali Kota sangat mengharapkan semua pihak yang terlibat dalam program vaksinasi dapat saling bergandeng tangan sehingga target 70 % masyarakat Kota Tebingtinggi hingga 20 Desember dapat tercapai.