TEBINGTINGGI ( MS) – Virus hog cholera atau kolera babi masih mewabah di Kota Tebingtinggi. Bahkan, setiap saat selalu ada bangkai babi mati ditemukan, sehingga warga kalut bagaimana mencari lokasi penanaman bangkai babi tersebut.
Lando Rajagukguk, warga Jalan Purnawirawan Gang Musyawarah Kelurahan Damar Sari, Kecamatan Padang Hilir Kota Tebingtinggi, didampingi sejumlah peternak diantaranya Candra Sipahutar, Donal Gultom, S Simalango,Sigiro, D Tanjung, Pinta br Sinaga dan Rina Br Sirait dan R Rajagukguk, Selasa (10/12) mengaku sangat heran atas kurang seriusnya Pemerintah Kota atas wabah ini yang belum ditangani secara serius.
Bahkan, mereka heran sejak datangnya team dari Dinas Pertanian ternak babi milik mereka bertambah mati. Baik setelah di semprot dan penyuntikan.
Untuk itu, kami minta agar pihak DPRD Kota Tebingtinggi memanggil Dinas Pertanian untuk dimintai tanggung jawab.Sebab, meski ternak mereka sehat juga tidak pernah dikunjungi pihak Dinas Pertanian, apalagi sedang adanya wabah penyakit ini.
Menurut Candra dan Br Sinaga ternak babi mereka hari ini puluhan mati dan warga kewalahan untuk melakukan lokasi penanaman bangkai akibat ketiadaan lahan.Jangan ada perbedaan dikota ini kepada peternak dan janji manis,ucapnya.
“Kami hanya berharap ada usaha pemerintah secepatnya untuk memberikan solusi, agar ternak warga tidak mati berkelanjutan. Baik melalui obat dan biaya pengganti sebab ini adalah hal sebuah bencana,” kata aku Lando, diamini beberapa orang tetangganya yang juga memiliki ternak babi.
Kemarin pihak Dinas Pertanian Kota Tebingtinggi melalui Kabid Ida mengaku vaksin belum sampai di kota ini dari pihak Propinsi Sumut dan warga jangan membuang bangkai babi sembarangan ada pidananya, kata Ida singkat via WA.
Laporan : red