TEBINGTINGGI (MS) – Pemko Tebingtinggi telusuri kelanjutan rencana normalisasi dan pengendalian banjir di Sungai Padang. Walikota Tebingtinggi Umar Zunaidi Hasibuan melakukan pertemuan dengan pihak Balai Wilayah Sungai Sumatra (BWSS) II, Rabu (14/19) di Kantor BWSS II Medan.
Kunjungan Walikota bersama Kadis Kominfo Dedi Parulian Siagian, Kadis PU Rusmiyati Harahap dan Kepala Bappeda Erwin Suheri Damanik diterima Kepala BWSS II Maman Noprayamin beserta tim.
Walikota mengatakan, Pemko Tebingtinggi memang ingin menanyakan tindak lanjut dari pada program pengendalian banjir Kota Tebingtinggi. Pada tahun – tahun sebelumnya sudah disusun sedemikian detail, tetapi pada waktu itu karena mendekatnya masa akhir Pak Jokowi tidak jadi dikerjakan karena program strategis nasional tersebut membutuhkan biaya yang besar dan waktu yang panjang, sebut Walikota.
“Kita telah melakukan pertemuan dan dapat informasi bahwa ada kajian baru lagi tentang pengendalian banjir ini dengan melibatkan beberapa sungai yaitu Belawan, Deli, Percut dan Sungai Padang Tebingtinggi,” kata walikota.
Disebutkan, nanti akan ada juga semacam satu kajian yang menginisiasi membandingkan dengan membuat normalisasi dan melakukan sudetan secara langsung di Sungai Padang ini dibandingkan dengan membuat bendungan dan waduk, mana yang paling efektif dan efesien. Dan kalau nanti hasilnya sudah keluar tentunya itu yang akan dilaksanakan.
“Kita berterimakasih bahwa study tadi akan berakhir di Bulan Mei dan akan dilanjutkan dengan kontruksi yang merupakan satu bagian. Namun ada catatan disitu bahwa kita harus mempersiapkan lahan dengan catatan lahan tadi tentunya perlu daerah untuk berkontribusi,” elas Walikota.
Sebelum proyek ini jalan tentu ada program jangka pendek yang kita mintakan kepada kementrian PUPR Direktorat Jenderal Pengelolaan Sumberdaya Air khususnya tentang normalisasi dari pada pengerukan Sungai Padang, peninggian tanggul dan juga perbaikan pintu-pintu klep yang ada”.
“Inilah yang dikatakan kepala Balai akan dilanjutkan ke Jakarta supaya penanganan darurat ini tadi bisa dilakukan sementara penanganan permanen dan jangka panjangnya dikerjakan,” jelas Walikota.
Sementara itu, Kepala BWS Sumatra II Maman Noprayamin menaggapi bahwa saat ini sedang dilaksanakan study desain oleh Kementerian terkait penanganan Sungai Padang. Tentunya masalah yang ada yang krusial yaitu banjir. Banjir ini tentunya ada beberapa aspek yang harus dilihat karena seperti lahan dan berbagai masalah yang terkait dengan banjir.
Ini juga mungkin akan kita lakukan kegiatan-kegiatan yang mendesak dan akan kita usulkan ke Kementrian supaya ini ada penanganan jangka pendek dan juga tidak mengabaikan rencana jangka panjang. Tentunya tetap berbasis dengan penanganan banjir secara makro yaitu managemen, katanya.
Terkait penyodetan Sungai Padang ke Sungai Bahilang, menurut Maman Noprayamin tentunya kita melihat konsultan yang sedang dilaksanakan, apa hasil dari mereka. Jangan sampai juga investasi pemerintah terkait dengan penanganan sudetan ini nanti tidak secara utuh bermanfaat bagi masyarakat” Urainya.
“Hasil pertemuan ini kemungkinan kami akan melihat prioritas penanganan dalam jangka pendek apa yang harus dilakukan di Sungai Padang dan kami coba untuk segera ditindaklanjuti dengan usulan dari pemerintah pusat di kementrian. Karena secara anggaran ke depan terbatas” ungkap Kepala BWSS II tersebut.
Laporan : napit