TEBINGTINGGI (MS) – Gubsu diwakili Wagubsu H Musa Rajekshah bersama Walikota Tebingtinggi H Umar Zunaidi Hasibuan membuka resmi pos simpul koordinasi dalam rangka festival kopi dan kuliner nusantara (halal food) Kota Tebingtinggi, Sabtu (8/12) di Lapangan Sri Mersing Tebingtinggi.
Hadir dalam kegiatan ini Wakil Ketua DPRD Hazly Azhari beserta anggota DPRD, Kajari Tebingtinggi M Novel SH MH, Kapolres Tebingtinggi AKBP Sunadi SIK, Dandim 0204/DS Letkol Kav. Syamsul Arifin, Bupati Sergei Ir H Soekirman, Sekdako Tebingtinggi, kepala OPD, camat dan lurah serta para kelopok tani, pelaku usaha, para exportir kopi Indonesia dan Ketua Apindo Tebingtinggi.
Wakil Gubernur mengatakan bahwa untuk mewujudkan Kota Tebingtinggi menjadi kota jasa dan perdagangan guna meningkatkan perekonomian masyarakat, maka harus bisa menghadirkan orang luar ke Kota Tebingtinggi dengan cara membuat event-event seperti yang sekarang ini.
Diharapkannya, kegiatan yang digelar bukan hanya sebatas seremonial namun harus berdampam terhadap perekonomian serta dampak promosi semakin baik. “Tahun depan akan ada event otomotif rally yang mendatangi Sumut yaitu kejuaraan asia pasifik dan akan diadakan di Kota Tebingyinggi sebagai ruan rumah.
Beliau berharap bahwa Kopi yang ada di indonesia selama ini di export keluar oleh perusahaan asing dan diberi merek oleh mereka dan dikembalikan lagi ke indonesia serta juga di export ke negara lain, dan kalaulah ini bisa dikelola dengan baik beliau yakin bukan perusahaan asing yang mengexport itu tapi kita sendiri sebagai pengexportnya.
Sementara Walikota Tebingtiinggi Umar Zunaidi menyampaikan bahwa festival kopi dan kuliner nusantara (halal food) ini merupakan yang pertama kali di Tebingtinggi untuk Tahun 2018 dan event ini akan dijadikan terus-menerus, karena kami ingin menjadikan visi sebagai kota jasa dan perdagangan memang benar sebuah program salah satunya melalui kegiatan ini.
Untuk kopi ini tidak perlu nanam tapi kalau memang menjual kita bisa dan menjadi bahagian kami serta beliau ingin menyatakan tidak harus yang membuat pestival kopi yang menanam kopi tetapi yang menjual kopi itulah membuat pestival kopi agar orang datang minum kopi .
Selanjutnya, mengenai kuliner, Walikota mengatakan pernah melakukan diskusi dengan para turis Arab dan sekitarnya terutama Malaysia, kenapa tidak berkunjung ke Sumut yang sedemikian dekat dan mereka menyatakan susah mencari makanan halal di Sumut.
Walikota menyatakan kelemahan dari restoran kita belum mencantumkan halal food di dalam promosinya, oleh karena itu kuliner halal food ini akan menjadi bahagian dan menggerakkan serta menggairahkan para pengusaha restoran agar mencantumkan nama restorannya dan juga halal food sertifikatnya. (rn)